28. Pagi yang buruk

70.4K 7.7K 501
                                    

Hai Readers ❤️





-Happy reading-

Sesuai dugaannya.

Setiap langkahnya diiringi dengan tatapan-tatapan para siswa di sekolah. Jika dulu para siswi yang membencinya tidak akan menunjukkan secara terang-terangan tapi sekarang malah sebaliknya.

Seolah ada kesempatan untuk mereka meluapkan kebenciannya itu. Maurel tersenyum miring tanpa di ketahui. Dia sedikit heran kepada mereka yang membencinya hanya karena dia begitu dekat dan memiliki hubungan dengan para cogan sekolah.

"Lihat dia gak malu apa yah?"

"Gue ternyata keliru nilai dia anak baik"

"Gak nyangka banget gue"

"Kasian pasti nanti jadi korban bullying"

Maurel berhenti melangkah, dia menatap tiga cewek yang sedang bergosip ria sambil melirik-lirik.

"Apa yang kalian bicarain?" Tanya Maurel santai.

"Dia sok gak ngerti tuh" bisik salah satu cewek ke teman ceweknya disamping.

"Lo gk ngerti apa emang pura-pura gak ngerti?" Seru Laura yang sedikit jauh di belakang Maurel.

Maurel yang tadinya menghadap ketiga cewek gosip itu pun membalikkan badan sehingga ia bertatapan dengan Laura yang tersenyum kemenangan ke arahnya.

"Kalo lo gak ngerti. Sini biar gue kasih tau, di mading sana ada foto panas lo yang lagi ciuman sama cowok!" ujar Laura dengan menampakkan raut wajah yang dibuat terkejut. Maurel hanya menampakkan raut wajah datarnya.

"Gue kira lo tuh anaknya pendiam. Eh ternyata dibalik itu lo murahan" lanjut Laura menatap Maurel rendah. Mata yang tadinya memandang Laura datar seketika menjadi tajam mendengar hal itu.

"Seharusnya lo ngaca" desis Maurel tajam.

Maurel pergi menuju mading yang kini telah banyak siswa yang mengerubungi. Ia menerobos kerumunan itu dan melepas semua foto-foto dirinya yang terpasang disana.

"Eh eh eh kok dilepas sih!?" Seru Sofia.

"Kan bagus tuh biar semua orang tau kalo lo tuh bukan cewek baik-baik, Maurel" lanjutnya dengan lantang.

"Jaga ucapan lo yah!?"  Seru Yura yang menerobos dan kini berdiri dihadpan Sofia.

"Kenapa? Gak terima lo?" Tanya Sofia sinis.

Sedangkan Gabriella cewek itu membantu Maurel melepaskan foto-foto itu juga.

"Percuma lo lepasin tuh foto. Lagian semua orang udah tau" ujar Sofia meledek.

"Ini semua ulah lo kan?! Lo dan partner jahat lo itu yang fitnah Maurel" ujar Gabriella. Sofia sedikit melotot terkejut. Dia menyangkal apa yang diucapkan oleh Gabriella tersebut.

"Mana mungkin Sofia. Gak usah sok nuduh kalo lo gk punya buktinya!"  Seru Laura datang.

Semua siswa-siswi yang berada disitu berbisik-bisik. Ada yang menghina Maurel, ada juga yang merasa kasihan kepada gadis itu.

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang