21. Membuat ulah

117K 12.2K 175
                                    

HAPPY READING 🦋


Setelah menyiapkan tenda tadi, siswa-siswi saat ini hendak menyiapkan alat dan bahan untuk memasak. Ya, guru pembimbing mengatakan jika kegiatan pertama mereka adalah memasak untuk makan malam.

Semua kelompok pun saling membagi tugas untuk setiap orang masing-masing. Ada yang bertugas mencari kayu, memasak, menyiapkan alat-alat, dan bagian menyiapkan tempat.

Kali ini Maurel mendapat tugas bagian memasak. Ya mau gimana lagi, Yura dan Gabriella tidak pandai dalam hal memasak. Sedangkan Fina tidak seberapa untuk hal memasak.

"Jangan terlalu masuk ke hutan cari kayunya!" Seru Fina memperingati Yura dan Gabriella yang bertugas mencari kayu. Kedua cewek itu mengacungkan jempol pertanda mengerti.

"Ini diapain, Rel" tanya Fina.

"Potongin aja kecil-kecil" jawab Maurel yang sedang mengaduk-aduk sup.

Maurel mengambil sedikit sup untuk merasakan apakah rasanya sudah pas atau belum. Cewek itu pun mengangguk-angguk dengan wajah yang puas.

"Anak-anak hati-hati yah memasaknya! Jangan sampai membuat kekacauan!" Teriak guru pembimbing.

"Iyaaa buu" sahut semua siswa.

"Rel Rel! Ini gimana apinya mau padam" seru Fina yang berusaha mengipasi kayu yang berada ditungku agar terbakar.

"Yura sama Gabriella belum dateng juga?" tanya Maurel mengambil alih apa yang dikerjakan Fina.

"Bel- Eh itu mereka!"

"Kenapa nih?" Tanya Yura dengan meletakkan kayu yang ia dapat.

"Enggak, ini apinya mau padam" jawab Maurel.

"Sini aku bantuin" sahut Samudra tiba-tiba berjongkok disamping Maurel yang meniup-niup.

Maurel mengalihkan pandangannya ke cowok itu, sedikit mengernyitkan dahi "Aku tadi sekalian bantuin Yura bawa kayu" ujar Samudra yang mengerti apa yang Maurel pikiran.

"Lo gak bantuin temen lo masak?" Tanya Maurel.

"Ada Gerald kokinya" jelas Samudra sambil terkekeh.

Maurel mengangguk mengerti, ketiga temannya tadi sudah beranjak untuk menyiapkan tempat. Sedangkan dirinya ditinggal berdua dengan Samudra.

Setelah memindahkan makanan yang berada di penggorengan ke piring. Maurel berdiri hendak menaruhnya ke tempat yang sudah Yura dan kedua temannya yang lain siapkan.

Tak lupa Samudra yang sedari tadi juga mengikutinya bak anak ayam.

"Nih" Maurel memberikannya kepada Yura.

"Tinggal apa lagi yang kurang?" Lanjutnya.

"Udah gk ada, Rel. Eh butuh piring satu lagi kek nya buat yang ini gak sih" ujar Yura meminta saran.

Maurel mengangguk setuju, "Gue ambilin dulu" ujarnya.

"Sam, lo gak capek apa ngikutin gue mulu" ujar Maurel jengah. Samudra menggeleng dengan senyuman.

"Terserah lo deh" pasrah Maurel. Samudra semakin menarik kedua sudut bibirnya.

Cowok itu menahan lengan Maurel menyuruhnya berhenti. Maurel menoleh sambil menaikkan alisnya.

"Tunggu, tali sepatu aku lepas" ujar Samudra dan langsung jongkok membenarkan tali sepatunya.

Maurel memutar bola matanya sambil menghela nafas "Yaudah sana benerin gue mau kesana dulu!" Ketusnya.

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang