37. Nio diculik

41.7K 2.2K 5
                                        

HAI READERS ❤️
HAPPY READING 🦋

Kini sudah seminggu semenjak Livia datang di rumah keluarga Devandra dan membuat keributan.

Masalah perusahaan yang seharusnya mendiang istri Alex miliki, saat ini diurus oleh Justin dengan bantuan sekretarisnya dan juga pengacara keluarga Devandra.

Maurel dan si kembar juga kembali sibuk dengan tugas sekolahnya masing-masing. Tapi bukan berarti Maurel akan melupakan bocah kecilnya.

Berbicara soal Nio, kini anak itu sekolah Paud. Meskipun masih berbicara dengan cadel tapi Nio sudah menunjukkan kecerdasannya di umur yang masih tiga tahun lebih.

Seperti saat pagi hari ini, Nio sudah berada di atas kursi yang di depannya sudah tersedia berbagai macam sarapan di atas meja dengan Marsel dan Cintia bersamanya. Tak lupa memakai seragam Paud-nya.

"Papa nti antelin Nio, ya" ujar Nio setelah gigi kecilnya mengunyah roti yang dilapisi selai coklat itu.

"Iya Boy, nanti Papa anterin" jawab Marsel.

"Oh iya, Sel. Nanti Mami gak bisa nemenin Nio selama pembelajaran soalnya Mami ada urusan penting sama Tante kamu. Gimana dong jadinya?" Ujar Cintia pada anaknya itu dengan pelan.

Marsel memandang Maminya lalu menjawab "Mami tenang aja, itu biar urusan Marsel"

"Kamu bilang tenang aja ntar kamu sendiri yang kebingungan. Lagian pagi ini kamu ada rapat kan sama klien dari luar kota"

Tanpa mereka sadari sedari tadi Nio mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Nio ndapapa kalo nda di temenin kok, kan Nio udah besal" cetus Nio. Kedua orang dewasa itu menoleh ke arah Nio.

"Tapi nak-"

"Nio bisa baleng sama temen Nio" potong Nio.

"Apa Nio libur aja yah hari ini. Nanti Nio main sama Papa aja di kantor" bujuk Marsel. Nio menolak dengan menggeleng ribut.

"Ndamau, Pa. Nio bisa jaga dili kok"

"Yaudah terserah apa mau Nio deh"  ujar Marsel mengalah. 

"Sel!" Tegur Cintia.

"Gapapa Mi"

•••

"Rel kenapa sih ngelamun terus" sentak Yura.

Maurel mengedipkan matanya dengan ekspresi tanya, "Hah?apa?" Ujarnya.

Gabriella mendengus, "Lo yang kenapa dari tadi ngelamun mulu" sahutnya.

"Oh, gue cuma kangen Nio. Udah semingguan gue gak ketemu dia"  jawab Maurel.

"Lah? Emang lo ngapain aja?" Yura memukul lengan Gabriella cukup keras hingga membuat Gabriella mengadu sakit.

"Lo lupa hah? Kalo Maurel sibuk ngurusin masalah tuh nenek sihir?" Jelas Yura.

"Iya-iyaa namanya juga lupaa, gausah mukul juga kali!"

Mereka berdua saling menghunuskan tatapan tajam masing-masing. Maurel menghela nafas lelah melihat tingkah kekanakan mereka.

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang