Hai Readers ❤️
•
•
•
•
•
-Happy Reading-
Hari ini, Maurel berencana akan mengumpulkan bukti-bukti kelicikan Laura dan Sofia. Rencananya hanya dia saja yang akan menyelesaikan ini semua. Tapi kedua sahabatnya dan juga geng Samudra bersikeras untuk membantu.
Mau tidak mau Maurel menghela nafas dan menyetujui paksaan mereka. Kali ini mereka akan berkumpul dirumah Gabriella yang juga kebetulan sepi karena orangtua dan juga adiknya pergi keluar kota.
Foto kemarin juga sempat diketahui oleh pihak sekolah. Tapi dengan koneksi Samudra dan juga Maurel yang merupakan anak Alex Devandra, pihak sekolah pun memberi waktu Maurel untuk mencari bukti yang menyatakan dia dijebak.
"Oke, awal mulanya kenapa lo bisa sampai di Club itu, Rel?" Yura memulai pembicaraan.
Gabriella meletakkan minuman yang ia bawa dari dapur di atas karpet. Tak lupa pula cemilan yang menemani.
"Gue dichatting sama Gabriella" jawab Maurel.
Alvino langsung tersedak kacang ia makan. Bara dengan reflek langsung memukul punggung cowok itu.
Sedangkan Gabriella ia terkejut dengan mulut yang terbuka, "Gu-gue? Kok gue chat lo, Rel?" Ujarnya tercengang.
Maurel mengangguk, "Iya, gue kesana karena dapat chatting dari lo kalo lo butuh bantuan gue segera. Dan karena gue khawatir sama lo gue langsung bergegas dan lupain janji gue buat ketemu sama Samudra" jelasnya dengan sedikit melirik Samudra.
"Tapi kan, kalo gak salah kata Yura lusa kemaren hp nya Gabriella ilang tuh" sahut Alvino. Karena dia sempat membantu mencari hp Gabriella kemarin.
"Iya hp gue ilang. Dan sampe sekarang juga belum ketemu" tambah Gabriella.
"Terakhir kali lo lihat hp nya dimana?" Tanya Bara pada Gabriella.
"Kalo gk salah terakhir kali itu hp nya gue taruh di kolong meja pas mau gue istirahat" jawab Gabriella.
"Aduuuh kenapa gak gue bawa aja sih waktu itu" lanjutnya dengan wajah yang kesal karena keteledorannya.
"Udah gapapa, meskipun bukan karena hp lo ini semua bakal tetap terjadi" ujar Maurel menenangkan.
"Udah fiks pelakunya siswa sekolah kita sendiri" putus Samudra.
"Bar, nanti coba minta tolong rekaman CCTV yang ada di koridor kelas Maurel ke satpam penjaga di sekolah" ujar Samuda memberi perintah.
"Okeh, gampang itu mah"
"Sebenarnya gue tuh udah yakin banget kalo si duo bangsat itu yang lakuin itu semua"ujar Yura geram, mengepalkan kedua tangannya seolah ia akan menonjok wajah Laura dan Sofia.
"Terus Rel, lo gak diapa-apain beneran kan sama cowok di Club itu?" Tanya Alvino.
Maurel mendengus kesal mengingatnya, "Dia dorong gue ke dinding dan sempet nyium bibir gue tapi cuma sebentar"
"Apa!?" Pekik semuanya.
"Anjing" desis Samudra.
"Cowok brengsek! Beraninya dia cium-cium bibir Maurel!!" Seru Yura kesal.
Gabriella dengan segera menarik beberapa lembar tisue dan langsung memberikannya pada Maurel.
"Rel, cepet lo bersihin bibir lo! Jangan sampe lo terkena virus cowok brengsek itu. Berani banget dia!!" Seru Gabriella.
"Udah gue gapapa, gue bakal bales nanti mending sekarang kalian bantuin gue. Kita bagi tugas" ujar Maurel diangguki dengan yang lain.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: I'am not Aurel
Teen Fiction"Gue, Maurel Callista. Gak akan lagi ngemis perhatian dari mereka" ⚠️REVISI BERJALAN ⚠️ INI ADALAH CERITA FIKSI! APAPUN BISA TERJADI DI SINI, TIDAK COPAS ATAU PLAGIAT MILIK SIAPAPUN! Bagaimana jika gadis berwajah dingin, badgirl, dan sejuta luka dih...
