Menggapai Suhaa: 52/END!

186 12 5
                                    

"Aleya!!!"

Suara lelaki yang pastinya sangat dikenali oleh Leya membuatnya menoleh dengan riang ke arah belakang.

Betapa gagahnya kekasihnya itu saat memandanginya dengan senyum hangat, ia benar-benar jatuh cinta dengan lelaki itu, semuanya, ia mencintai semua tentangnya.

Seragam tanpa corat-coret tidak seperti yang lain semakin membuat lelaki itu tampak gagah, keren dan berwibawa. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata Leya.

Ya, hari ini mereka lulus dari sekolahnya dengan nilai sempurna. Semuanya mendapat kebahagiaan, termasuk Leya dan Suhaa.

Dengan wajah yang berseri-seri Leya berlari ke arah lelaki itu. Setelah sampai, ia memeluknya dengan pelukan hangat dan erat.

Tentu Suhaa membalas pelukan itu dengan pelukan yang sama hangatnya, ia memeluk gadis itu erat hingga kaki Leya tak menyentuh tanah karena kekuatannya.

"Selamat! Gue bangga banget sama lu," serunya dengan riang lalu mengecup punggung tangan Leya.

Benar, Leya dinobatkan sebagai pelajar dengan kepintaran terbaik di sekolah mereka tahun ini.

Pelukan mereka telah terlepas, kali ini Leya beralih memeluk ayahnya yang baru saja kelihatan dari belakang Suhaa.

Pelukan itu lalu beralih ke arah adik serta ibunya yang juga hadir. Lalu ia kembali mengalihkan pelukannya pada Amara serta ayah dari kekasihnya.

"Selamat 'ya kalian berdua, hebat pol deh!" Amara begitu senang. Ia juga ingin seperti kedua kakaknya kelak, itu akan terjadi, pasti.

"Oh iya, foto yuk!" Kembali Amara berseru senang. Ia mengeluarkan kamera barunya dan meletakkannya di depan mereka semua.

Mereka harus membuat momen seperti ini terus teringat di benak mereka sampai mereka tua. Tak ada salahnya untuk membuat kenangan bersama, bukan?

"Eh, ikut!" Tentu saja suara nyaring itu adalah suara Zaki. Lelaki itu segera berlari menghampiri mereka semua sambil menggandeng Adelia.

Zaki dan Adelia tentu saja ikut masuk di antara mereka semua. Saat Amara sudah siap untuk menekan tombol kameranya, ia dihalangi oleh tangan Aleya.

Leya menggeleng singkat kepada Amara. Ia lalu melihat sekeliling seolah-olah sedang menunggu dan mencari seseorang.

Tak beberapa lama Leya mencari dan menunggu, ia melebarkan senyumnya ketika melihat Dela keluar dari gedung.

"Dela!" Teriakan Leya sontak membuat semuanya terkejut, termasuk Dela sendiri.

Untuk apa Leya mengajak gadis itu untuk berfoto bersama mereka? Setelah apa yang dilakukan Dela kepada Leya, apakah Leya masih belum mengerti jika Dela membencinya?

Dela berjalan cepat kearah Leya untuk mencari tahu alasan mengapa gadis itu memanggilnya.

"Foto bareng yuk Del," ucap Leya membuat Dela terkejut. Apakah ia baru saja mendapat tawaran berfoto bersama dari Leya?

"N-nggak masalah Ley?" Tentu saja Dela harus memastikannya. Takutnya orang lain tak akan menyetujui rencana Leya.

"Iya, yuk. Okay, udah siap nih, yuk foto!"

Leya mengajak Dela berdiri di sebelahnya lalu semuanya ikut instruksi dari Leya dan berdiri di tempat mereka masing-masing.

Setelah merasa kameranya sudah pas, Amara langsung menekan tombol kameranya setelah menambahkan fitur timer.

Segera setelah tombol itu ditekan, Amara berlari ke tengah-tengah mereka, setelah itu mereka semua mengambil pose hingga kamera itu berhasil memotret mereka semua.
***
***
Saat ini, mereka berdua tengah dimadu asmara yang begitu menggelitik hati keduanya. Saat ini, mereka berhasil kabur dari pengawasan orangtua mereka.

Menggapai Suhaa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang