Seminggu kemudian(Side Catur and Friska Engagement Day)
Hari yang sudah di tentukan Catur dan Friska akhirnya tiba. Pagi ini, mereka berdua akan bertunangan.
Bertempat di kediaman Friska, acara itu akan di gelar.
Sengaja tidak di adakan besar-besaran, karena mereka berdua berusaha meminimalisir spekulasi buruk yang bisa saja menyerang mereka berdua.
Acara ini hanya di hadiri oleh keluarga dan kerabat dari kedua belah pihak.
Di kamarnya, Catur tengah menyisir rambut gondrongnya. Ia tampak gagah dengan setelan batik warna coklat berpadu dengan bawahan celana bahan berwarna hitam.
Akhirnya ia sampai di sesi ini, walaupun bukan dengan Alika.
Ah, Alika. Apa kabar perempuan itu?.
Sedikitpun tak ada kabar tentangnya kecuali dari sang bunda Minggu lalu.
Tak ada satupun akses informasi yang ia putus jalinannya dengan mantannya itu. Namun satupun tak ia dapat informasi dari sana.
Meletakkan sisir, ia hidupkan ponselnya. Ia buka kembali galeri fotonya.
Fotonya bersama Alika di banyak momen, terpampang di depan matanya. Sekaligus menjadi sentilan keras bagi hatinya.
Ia kecup satu persatu layar yang menampakkan berbagai ekspresi wajah mantan kekasihnya itu.
"Alika, apa kabar?. Abang nggak bisa bohong, kalau Abang rindu sama kamu. Sampai detik ini, cinta Abang masih tersisa untuk kamu. Abang tidak benar-benar membuang kamu dari hati Abang. Tapi semua demi kamu Alika ku sayang. Maaf ya sayang, Abang harus hapus sisa kenangan kita. Abang akan menapaki hidup baru, Abang nggak ingin terbayang rasa bersalah karena ninggalin kamu. Abang harus bisa tanpa kamu. Kamu juga harus bisa tanpa abang" monolog Catur.
Tangannya menekan tanda delete.
Satu foto telah terhapus. Sebelum ia berhasil menghapus kembali foto berikutnya, gerakan seseorang yang merebut ponselnya, berhasil menghalangi kegiatannya.
Di depannya, bunda berdiri dengan memandangnya nanar dan mata menitikkan air mata.
"Jangan kamu hapus foto-foto ini. Biar bunda yang simpan, kalau kamu sudah enggan!" sergah bunda dengan suara meninggi.
Sembari terisak pelan, bunda menonaktifkan ponsel Catur guna mengeluarkan card memori dari badannya.
"Bunda tahu, kalian masih saling mencintai. Bunda juga menjadi saksi hancurnya Alika, dan hancurnya kamu pagi ini. Tapi bunda nggak habis pikir, apa yang ada di otak kamu sehingga kamu nekat menyudahi hubungan kalian?!" serang bunda sembari terisak hebat.
Bunda terisak hebat dengan membelakangi Catur.
Sebagai ibu, tentu hatinya hancur memikirkan kehancuran hati mantan calon menantunya di tengah restunya sendiri untuk sang putra dengan pilihannya.
Fitri, kakak perempuan Catur, masuk ke dalam kamar adiknya itu. Ia segera memeluk bunda mereka yang nyaris hilang kendali
"Bunda, tahan emosi bunda. Nanti bunda bisa sakit. Biarkan adikku memilih jalannya sendiri. Suka tidak suka, kita harus dukung dia" ucapnya.
"Bunda nggak bisa berkata-kata, Fit"
"Iya bunda. Adikku, kita semua juga kecewa dengan sikapmu yang seperti itu. Tapi, mbak dan yang lain hanya bisa mendukung keputusanmu. Semoga bahagia ya?" ucapnya.
"Makasih, mbak" jawabnya.
"Iya. Nih ponsel kamu. Yuk bund, Fitri bantu betulin make up dulu. Biar nggak malu ketemu calon besan" ajak Fitri yang di angguki bunda.
Dua wanita bergamis dan berkerudung itu, beranjak keluar dari kamar sang bujang. Meninggalkan pemiliknya yang menghela nafas berat.
Setelah merasa tenang, ia pun keluar dan turun ke lantai satu.
Bersama keluarga dan beberapa kerabat, ia berangkat menuju rumah Friska untuk melamar perempuan itu pada keluarganya.
💔💔💔Catur dan keluarganya, sudah sampai di rumah Friska. Bahkan kini semua orang sudah berkumpul di ruang tamu Friska yang cukup besar.
Friska belum tampak bergabung di sana. Mungkin masih di dalam.
Catur yang duduk di barisan para lelaki, tak hentinya merasakan kegugupan dalam dadanya.
Ketika Friska di bawa keluar, kegugupannya bertambah hebat. Pasalnya Friska terlihat sangat cantik dengan gamis panjang dan kerudung yang menutupi dadanya. Sangat berbeda dengan Friska yang ia kenal di kesehariannya.
"Mata, tolong di kondisikan!" peringat ayahnya pelan, membuatnya segera mengalihkan pandangan.
Setelahnya, segala prosesi perkenalan dan sambutan dua keluarga berjalan lancar.
Kini tiba saatnya Catur menyematkan cincin. Dengan di wakili bundanya, Cincin bermata putih itu, berhasil bertengger di jari manis nan lentik milik Friska.
Senyum merekah dari dua keluarga. Bunda Arumi, dengan sekuat tenaga memasang senyum bahagia. Beliau bahkan mencoba kuat mencium sayang kening calon menantunya.
"Selamat datang di keluarga bunda ya nak?. Restu kami untuk kalian" ucap bunda.
"Makasih bunda" balas Friska sembari mencium tangan bunda.
Sesi pembicaraan dua keluarga berlanjut. Setelah beberapa kali mencocokkan hari lahir keduanya. Keputusan besar di ambil.
Satu bulan dari sekarang, pernikahan keduanya akan di gelar.
Rona bahagia nampak jelas dari kedua belah pihak keluarga.
Catur dan Friska juga nampak sesekali mencuri pandang.
Tak bisa di pungkiri, dada Catur berdebar halus melihat kecantikan calon istrinya. Pun dengan Friska yang berbunga-bunga dengan status barunya.
Menjelang siang, akhirnya keluarga Catur pamit undur diri. Mereka akan datang sebulan lagi dengan hubungan besan yang sesungguhnya.
💔💔💔Faidatul Mar'ah
Jember, 25 Desember 2021
Bantuin bakar semangat dengan vote dan komen sebanyak-banyak nya ya???🤭🤭🤭..
Target selesai hari ini..
Semoga bisa.....
Makasih.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally Sah (Terbit)
RandomBanyak waktu di korbankan demi keyakinan bersama di kemudian hari. Namun keyakinan itu akhirnya meluruh seiring dengan takdir yang tak berpihak. Menutup diri, namun ada yang memaksa membuka. Mencoba masuk dengan sisi yang berbeda. Hingga kepercayaan...