Empat Puluh (End)

254 10 0
                                    


Marathon, guys...

Ahoy....

Mau aku endingin nih... Amien..

Soalnya niat suka ngadat kalo ketemu godaan yang nikmat..

Wkwkwkkkk...

Happy reading, ya???... 🤗🤗🤗

💔💔💔

Side Alika and Fadil Wedding day

Hanya bertempatkan di rumah, acara akad nikah Alika dan Fadil akan di gelar sebentar lagi.

Semua di luar rencana awal, karena harus ada sedikit kendala.

Kini sepekan setelah Alika kembali dari Bali, akhirnya pernikahan resmi di gelar. Walaupun dengan suasana sederhana.

Rumah papa Hendra penuh sesak dengan orang-orang yang ingin menyaksikan Alika dan Fadil melepas masa lajang.

Alika berada di kamarnya, dengan di temani para sahabat dan iparnya.

Perias masih tampak mengaplikasikan sentuhan terakhir di wajah Alika.

Selesai.

Alika terlihat sangat cantik.

Gamis modern berwarna broken white dan hijab panjang menjuntai berwarna senada, melekat sempurna di tubuhnya. Polesan make up sederhana, serta tiara kecil di atas kepalanya, menambah kesan manis di diri Alika.

Sahabat-sahabat somplaknya, tak henti-henti meledeknya.

"Ciieee, yang entar malem belah duren!" seloroh Arvika.

"Iya vi, mana masih muda lagi jagoannya. Masih strong, hot!" sambar Meta dengan terkikik geli.

"Emang laki kalian udah loyo?!" balas Alika, membuat Anin sang ipar, tertawa tertahan.

"Ketawa, ketawa aja Anin, elo tahan jadi kentut tau!" timpal Meta yang sukses mengundang tawa seisi kamar Alika.

Tak lama setelahnya, dari layar monitor yang di pasang di kamar Alika. Nampak keluarga Fadil beserta rombongan, memasuki halaman rumah Alika.

Fadil nampak tampan dengan pakaian berwarna senada dengan gamis Alika. Bahkan ia terlihat gagah dan dewasa.

"Mata kondisikan!" peringat Anin pada adik iparnya.

Alika tersipu malu karena tertangkap basah tengah khusu' mengagumi wajah seseorang di balik layar tersebut.

Suasana nampak hening, karena sepertinya prosesi akad nikah akan segera di mulai.

Terlihat di sana, papa Hendra sudah menggenggam tangan calon menantunya untuk prosesi ijab kabul.

Bismillahirrahmanirrahim..

"Ananda Fadil Yusuf Rahadian bin bapak Bagus Rahadian. Saya nikahkan engkau dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya, Alika Farhani binti Hendra Sasmita, dengan mas kawin tiga puluh gram emas, uang tunai lima belas juta rupiah, dan seperangkat alat salat di bayar kontan!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Alika Farhani binti Hendra Sasmita dengan mas kawin tersebut di bayar kontan!"

"Saksi, sah?" tanya papa Hendra.

"Sah"

"Sah"

Ucapan syukur menggema di seluruh penjuru ruangan di rumah papa Hendra.

Termasuk Alika dan para sahabat yang ada di kamarnya, sama terharu menyaksikan proses itu.

Mama Irena dan mama Laila masuk ke dalam kamar. Alika segera mengambil tangan mama dan mama mertuanya untuk ia cium.

Finally Sah (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang