Dua Puluh

112 9 0
                                    

Warning : Area plus plus..
                    Sudah di ingatkan ya???
                   Ada korsleting tanggung
                    Sendiri, jangan rame-rame.

Side Ahsan and Anindya's night

        
       Dua insan yang beberapa jam lalu di persatukan dalam ikatan, nyatanya tak mampu memejamkan mata. Sudah sama-sama dewasa. Namun berada dalam satu ruangan dengan orang baru adalah hal yang pertama bagi mereka.

Keadaan kamar yang sudah di atur sedemikian romantisnya, nyatanya berubah bak kuburan. Senyap dengan wangi bebungaan. Walaupun keduanya sama-sama tak terpejam karena menahan kegugupan.

Ahsan memberanikan diri menggeser posisi berbaringnya mendekati sang istri.

"Adek" sapanya seraya menyampirkan tangan di atas perut Anin. Membuat Anin menahan nafas.

"Nafas dong, jangan di tahan" guraunya. Refleks, Anin pun menghela nafas pelan.

"Nggak gerah?."

"Memang kenapa, bang?!."

"Copot aja lah hijabnya. Kan cuma kita berdua di sini," pinta Ahsan yang tanpa ia duga di angguki Anin.
        
         Anin pun duduk dan melepas hijabnya perlahan. Surai hitam tebal sepunggung terpampang di hadapan Ahsan. Debar menggila semakin memenuhi dada mereka. Ahsan mengikuti Anin duduk. Perlahan tangannya menyentuh Surai milik Anin sembari tersenyum.

"MasyaAllah, subhanallah," kagumnya. Ia tak sungkan mendaratkan kecupan sayang di puncak kepala sang istri.

Perlahan, Ahsan membawa tubuh Anin dalam pelukannya. Malu-malu tapi mau, Anin membalas pelukan suaminya
        
        Entah siapa yang memulai, dua bibir insan yang tengah di mabuk cinta itu bertemu untuk pertama kalinya. 

Setelah beberapa menit, Ahsan melepas ciumannya dari bibir sang istri untuk memberikan jeda. Keduanya menempelkan kening dengan pipi yang sama-sama tersipu.

"Adek?" panggil Ahsan lirih.

"Iya bang?," sahut Anin tak kalah lirih.

"Sudah waktunya, bolehkah?," tanya Ahsan.

"Silahkan bang. Jiwa dan raga Anin milik Abang," ucap Anin malu-malu.

"Terimakasih."
           
         Keduanya pun melanjutkan kembali hal yang sempat tertunda. Perlahan, kedua manusia itu sudah tanpa sehelai benang. Tubuh keduanya tenggelam dalam selimut tebal.

Mengawali dengan basmalah, keduanya pun memulai kewajiban baru sebagai pasangan baru. Mengikuti perintah dan Sunnah Nabi untuk mendapatkan keturunan dengan jalan halal pernikahan.
       
         Mereka larut dalam keindahan dan kedamaian yang belum pernah mereka dapatkan. Mereka secara ikhlas saling memberi dan menerima.

Ekspresi bahagia memenuhi ruangan yang setiap harinya senyap, menjadi setengah berisik.

Hingga akhirnya mereka benar-benar meraih indahnya surga dunia.

"Alhamdulillah" ucap Ahsan setelah menyelesaikan tugas besarnya.

Masih dalam selimut, Anin memeluk tubuh suaminya.

"Terimakasih, Abang melakukannya dengan baik," ucap Anin.
"Sama-sama. Terimakasih sudah menjaga diri untuk Abang" balas Ahsan.

Perlahan tapi pasti, kedua pasang mata mereka terpejam.

Bersama hujan yang perlahan turun dan semakin deras. Melenakan dua insan halal dalam kenyamanan.

                
                         💔💔💔

Faidatul Mar'ah

Jember, 12 Desember 2021

Gimana, gimana?, Hot nggak??.
Heheee..
Jangan bayangin bakalan se hot bon cabe level lima belas ya, agan-agan.
Wkwkwkkkkk

Vote dan komennya jangan lupa, makasih...

Finally Sah (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang