Dua Puluh Tiga

85 8 0
                                    


Assalamualaikum..
Salam lima agama, salam literasi.
Hufft.. masih agak kepacu adrenalin, setelah di guncang gempa 5,1 tadi pagi. Lumayan kebayang-bayang. It's oke, mudah-mudahan tidak terjadi yang lebih buruk lagi. Doa baik buat kita semua. Amin...

Happy reading...

Side Fadil

           
          Di sebuah rumah besar dan mewah berlantai dua, seorang pemuda tengah duduk di meja makan bersama papa dan mamanya. Ia tengah mengunyah sarapan paginya. Ia sudah rapi dengan setelan kerjanya.

Sepulangnya dari luar negeri, ia di minta untuk membantu mengelola perusahaan konveksi milik papanya.

          Cv. Selendang Biru, adalah nama perusahaan milik Bagus Rahadian, papa dari Fadil Yusuf Rahadian. Ya, pemuda tampan itu adalah Fadil. Bungsu dua bersaudara dari pasangan papa Bagus Rahadian dengan mama Laila sufiya. Sang Sulung bernama Arbima Salim Rahadian. Telah menikah dan memiliki seorang putri. Mereka tinggal di rumah sendiri.

"Dil" panggil mamanya.

"Iya ma, kenapa?" jawab dan tanya Fadil seusai menelan suapan terakhir.

"Kamu kan lulusan luar negeri, sekarang udah kerja juga. Terus, kamu nggak ada niat nikah, gitu?!" pancing mamanya.

"Ada ma. Pasti ada lah itu, niat buat nikah. Tapi nggak dalam waktu dekat ini," jujur Fadil.

"Emangnya anak papa nggak laku ya?!" timpal sang papa.

Ish papa mah, ngomongnya. Laku lah  pa.. masak aku yang kece gini nggak laku?, Ya kali!" seloroh Fadil.

"Ya habisnya Dil, kamu tuh nggak kelihatan bawa cewek sama sekali loh," sahut mamanya.

"Ngapain bawa-bawa cewek segala ma, kalau ujung-ujungnya nggak di nikahin?. Mending sendiri aja dulu, sampai nemu yang pas," jawabnya.

"Emang ada yang kamu taksir?!," korek mamanya. Yang di tanya cuma mesam-mesem. Membuat lampu pijar di kepala mama menyala.

"Siapa Dil?, cantik nggak?!" goda mamanya.

"Emmm.. ada deh!," goda balik Fadil.

"Fadil nggak asik!. Eh tapi ya udahlah, semoga kamu berhasil dapetin dia," d

doa mamanya yang di aminkan Fadil. Setelahnya, Fadil berpamitan untuk berangkat kerja lebih dulu

                             💔💔💔

              Di sepanjang jalan menuju kantor, pikiran Fadil tidak tenang. Ia terus memikirkan kak Alika pujaannya. Ia sangat khawatir, mengingat semalam ia melihat sendiri betapa hancurnya wanita pujaannya itu. Entah apa yang wanita itu alami, Fadil tidak berani bertanya terlalu jauh.

           Ingin sekali Fadil mendatangi kak Alika untuk memastikan keadaannya. Namun urung ia lakukan. Selain karena mereka tidak ada hubungan apa-apa, rumah mereka berlawanan arah juga. Sekiranya jam sembilan nanti, Fadil akan melakukan meeting bersama salah seorang mitra perusahaan papanya.

Menekan segala ego dan penasaran. Fadil mengemudikan mobilnya menuju kantor. Rencana melihat kondisi Alika ia alihkan saat waktu istirahat siang nanti. Semoga tidak ada hambatan.

Fadil terus mengemudikan mobilnya. Hingga lima belas menit kemudian, akhirnya ia sampai di gedung perusahaan papanya. Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar, ia segera masuk ke lantai lima, di mana ruangan kerjanya berada.

                            💔💔💔

        Jam menunjukkan pukul 11.45 WIB, saat Fadil dan timnya keluar dari ruang meeting. Pertemuan yang melelahkan, namun memberikan hasil yang memuaskan.

     Kolega Fadil sudah kembali ke kantor mereka sepuluh menit yang lalu. Kini Fadil berada di ruangannya. Ia ingin istirahat sejenak. Setelah ini ia akan pergi ke kantor Alika. Ia ingin memastikan bahwa pujaan hatinya baik-baik saja.

       Fadil keluar dari kantor dan mengendarai mobilnya menuju kantor Alika. Perasaannya masih khawatir, tapi senang lebih mendominasi.

Ia senang karena sebentar lagi, ia akan berjumpa dengan orang yang sudah bertahun-tahun ia cintai dalam diam.

Sebelum ia sampai di sana, ia terlebih dahulu mencari rumah makan terdekat. Ia ingin membelikan makanan kesukaan Alika, nasi soto.

Setelah sekian menit mencari, akhirnya ia menemukan tempat yang pas.

Menghentikan mobilnya, ia segera turun dan masuk ke dalam sebuah rumah makan untuk membeli apa yang akan ia berikan pada Alika.

Setelah membayar apa yang ia beli, ia segera masuk dan melanjutkan perjalanan menuju kantor Alika.

                             💔💔💔

Faidatul Mar'ah

Jember, 16 Desember 2021

Addduuuuyyyy..
Part nya ngambang banget.
Semoga masih bisa menghibur, walau nggak bisa di bilang hiburan juga.
Heheee..
Maaf ya???.. banyak blank nya..
Kritik sarannya aku tunggu.
Vote dan komennya jangan lupa ya?
Makasih...

Wattpad : @sabromalisi
Facebook: sabromalisi
Ig : @marah_faidatul
Email : marahfaidatul@gmail.com
        

Finally Sah (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang