SEBELAS

74 11 0
                                    

        
      Sepiring nasi rawon, nasi soto, dua gelas teh lemon, sudah terhidang di depan Alika dan Catur. Mereka memiliki kesamaan, sama-sama suka makanan berkuah. Dan dua menu itu adalah menu favorit mereka.

"Pakai sambalnya jangan banyak-banyak" peringat Catur pada Alika yang maniak sambal, walau perutnya juga tidak kebal.

"Iya bang" patuh Alika.

"Pinter" kelakar Catur sembari mengacak gemas rambut sepinggang Alika. Membuat sang empunya protes.

"Abang ih, jangan acak-acak rambutku, capek natanya!."

"Hahaha, iya-iya maaf" sesal Catur dengan menahan senyum, sembari merapihkan rambut Alika yang agak berantakan karena ulahnya.

Akhirnya mereka berdua pun makan dengan tenang, sambil sesekali saling berbagi cerita mengenai kegiatan mereka selama tidak bersua beberapa hari. Minus kejadian malam itu tentunya.

"Habis ini adek mau ke mana?" tanya Catur setelah mereka selesai makan.

"Memangnya Abang nggak sibuk?!" tanya balik Alika.

"Setengah hari ini milik adek, khusus. Adek mau ke mana?. Abang temenin" ucap Catur.

"Beneran?!" tanya Alika memastikan.

"Iya dek" jawab Catur.

"Eemmm, anterin adek ke mall deh bang. Adek belum beli kado buat anaknya si Meta. Sama adek mau beli hadiah buat bang Ahsan" pinta Alika.

"Memangnya bang Ahsan ultah?" tanya Catur.

"Ya nggak sih bang. Ini tuh sebagai rasa syukur adek, karena bang Ahsan udah dapet jodoh, dan Minggu depan mau lamaran gitu. Makanya adek pingin beli kado buat bang Ahsan" jujur Alika dengan mata berbinar.

Membuat sisi terdalam hati Catur tertohok.

"Alhamdulillah.. siapa calonnya bang Ahsan?" tanya Catur penasaran.

"Si Anin bang" jawab Alika.

"Sahabat adek yang pakai kerudung itu?."

"Iya" jawabnya antusias.

"Bisa kebetulan gitu ya?!," respon Catur.

"Nah itu dia bang. Ternyata kalau jodoh emang gampang banget nyatunya walaupun nggak pernah pacaran. Sekali ta'aruf, klik, udah deh, lamaran Minggu depan!" seru Alika.

"Nah bener. Dah yuk, kita ke mall, takut kemaleman ke tempat selanjutnya."

"Iya bang."

Setelah membayar makanan, mereka segera berangkat ke salah satu mall.

                                💔💔💔

       Alika dan Catur sedang mengitari stand perlengkapan bayi di sebuah mall. Mata Alika berbinar melihat jejeran stroller, botol susu, dan serba-serbi perlengkapan bayi lainnya.

Sementara dalam hati Catur, berkecamuk berbagai rasa.

"Bang, stroller ini bagus nggak ya?!" tanya Alika meminta pendapat sembari menunjuk salah satu stroller kombinasi hitam dan biru.

"Bagus dek, pas buat bayi cowok" sahut Catur.

"Oke. Mbak, tolong bungkus yang ini ya?" pinta Alika pada SPG yang berdiri di dekatnya.

"Baik mbak. Ada lagi?" tanya SPG tersebut.

"Iya mbak. Saya mau cari baju buat bayi cowok."

"Oh, sebelah sini mbak" tunjuk si SPG.

Alika mengikuti arahan sang SPG, dengan Catur yang setia mengekor di belakang mereka.

"Nah ini koleksi baju buat bayi cowok. Mbak silahkan pilih, saya tinggal nyiapin stroller tadi," pamit si SPG.

"Oh iya mbak, silahkan."

Kini Alika berdua dengan Catur. Alika tidak ribet, tapi idealis. Karenanya ia memilih baju dan printilannya yang paling bagus untuk bayi Meta.

"Udah dek, jangan banyak-banyak. Anak bayi itu cepet gede, bajunya juga bakal cepet ganti entar" peringat Catur yang melihat kekasihnya sudah memegang selusin stel baju bayi berbagai ukuran.

"Hehe maaf bang, suka khilaf soalnya. Hehe. Ini nanti yang sepuluh buat Meta junior, yang dua mau adek simpen" ucapnya seraya menunjukkan dua baju yang memang berbeda warna dan motifnya.

"Buat apa nyimpen baju bayi dek?" tanya Catur tak mengerti.

Membuat Alika tersadar, dan segera mengembalikan dua baju yang ia pegang tadi, ekspresinya sedikit keruh.

"Alika suka aja bang. Kalau Abang nggak suka, Ika nggak bakal beli" tutur Alika.

"Bukan gitu sih dek, maksut Abang. Maksut Abang, buat apa nyimpen sekarang?. Kan belum tahu, adek punya anaknya kapan?" terang Catur.

Penjelasan Catur berhasil memukul telak keinginan terdalam di hati Alika.

"Oke deh, Alika paham. Yuk bang, bawa ini ke mbak SPG tadi. Terus kita cari hadiah buat bang Ahsan!" seru Alika.

Seceria mungkin ia berusaha untuk menutupi kekecewaan di hatinya.

                             
💔💔💔

Jember, 26 November 2021

Nah loh bang Catur..
Alika sedih tau, tanggung jawab..

Happy reading..
Vote and comment nya jangan lupa ya???
Krisarnya juga aku tunggu..
Makasih..

Finally Sah (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang