Assalamualaikum..Selamat siang.. apa kabar??
Semoga baik ya??..
Sudah berapa hari aku nggak muncul di ini lapak, ya???
Emmm.., moga ada yang masih nungguin.
Oke, stay tune..
Happy reading all...
💔💔💔
Waktu semakin cepat berlalu. Kini, hubungan Alika dan Fadil juga semakin dekat. Kedua keluarga juga sudah saling mengenal.
Hari ini, adalah hari yang di nanti Alika dan Fadil. Karena hari ini, adalah hari pertunangan mereka berdua.
Keduanya mantap bertunangan setelah sembilan bulan mencoba menyelami pribadi masing-masing.
Acara mereka di adakan sederhana, dengan memanfaatkan halaman rumah Alika yang luas.
Mereka hanya mengundang beberapa kerabat dekat, dan tetangga samping kanan kiri Alika dan Fadil.
Suasana bahagia terpancar dari semua yang hadir, saat Alika dan Fadil selesai saling menyematkan cincin pertunangan mereka.
Alika dan Fadil pun tampak tak henti saling melempar senyum.
"Duh ibu, sumringah banget yang dapet berondong!" seloroh Arvika nyaring, membuat Alika mengatupkan bibir menahan senyum.
"Mau, Lo?!" timpal Meta.
"Kagak!, Apaan Lo?!. Laki gue mau taruh mana?!" seru Arvika yang mengundang tawa hadirin.
"Selamat ya, Tante Alika. Semoga lancar sampai hari H nanti" doa tulus Anin.
"Amin, kak. Makasih doanya" jawab Fadil.
"Amin, kak" sambung Alika.
Setelahnya, para tamu juga kerabat di persilahkan menikmati jamuan hari ini.
Alika dan Fadil memilih menepi di sebuah kursi panjang di teras samping rumah Alika.
Saling diam, mereka menikmati semilir angin yang berhembus di tengah teriknya panas. Sembari merasakan indahnya detakan perasaan mereka yang bertalu-talu.
Fadil, secara sengaja merebahkan diri berbantak paha Alika.
Sudah bukan hal baru bagi Alika. Namun perlakuan manis Fadil, selalu sukses mendebarkan dadanya.
"Yang?!" panggil Fadil.
"Iya bang, kenapa?" sahut Alika sembari menatap wajah Fadil yang ada di pangkuannya.
"Makasih ya sayang, buat kesempatannya?. Makasih udah nerima aku yang bocil ini. Aku bahagia karena penantianku tak sia-sia" ujar Fadil tulus.
Alika tersipu di buatnya.
"Sama-sama, bang. Makasih juga udah setia nunggu perempuan yang hampir expired ini. Makasih udah berani wujudin salah satu mimpi besarku" jawab Alika tak kalah tulus.
"Sama-sama."
Fadil mengambil tangan Alika yang beberapa menit lalu resmi bertengger cincin pertunangan di jari manisnya. Ia kecup tangan itu penuh sayang.
Alika terharu di buatnya.Fadil bangkit dari berbaring ya, dan beralih menghadap pada Alika.
Dengan perasaan yang membuncah, Fadil memeluk erat Alika.
Alika tak kalah erat membalas pelukan Fadil, seorang pemuda yang lebih muda darinya, yang entah kapan mampu membuat Alika jatuh cinta.
Fadil kecupi berulang kali puncak kepala Alika dalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally Sah (Terbit)
AcakBanyak waktu di korbankan demi keyakinan bersama di kemudian hari. Namun keyakinan itu akhirnya meluruh seiring dengan takdir yang tak berpihak. Menutup diri, namun ada yang memaksa membuka. Mencoba masuk dengan sisi yang berbeda. Hingga kepercayaan...