Catur sudah tiba di kantor miliknya. Sebisa mungkin ia memasang muka baik-baik saja. Ia terus berjalan hingga sampai di ruangannya. Ia memilih memasuki kamar pribadi yang sengaja ia buat untuk istirahat.
Di dalam kamar itu, ia segera mengganti baju. Menghadap cermin kecil di tembok, ia meraba bekas tanda di beberapa bagian tubuhnya. Tentu bayangan percintaan semalam kembali berkelebatan.Menghembuskan nafas berat, ia segera mengancingkan kemejanya. Setelah di rasa rapi, ia keluar dan duduk di kursi kebesarannya. Sekali lagi, ia berusaha mengembalikan konsentrasi.
💔💔💔
Lain di kantor Catur, lain pula di rumah Alika. Di meja makan, tengah ramai dengan Alika dan Haikal yang tengah berebut bakwan jagung."Ikal, bagi lagi dong?!" pinta Alika dramatis.
"Bikin lagi kakak!" sahut sang adik santai.
"Ih, kan itu yang masak mama, bukan kakak!" jawab Alika.
"Kalian itu sudah dewasa, jangan kayak bocah!" tegur Abang tertua mereka, Ahsan.
"Siap Abang" sahut keduanya.
"Bang, gimana ta'aruf kemarin?" tanya sang mama.
"Lancar ma, minggu depan insyaAllah kami akan resmi bertunangan" jawab Ahsan membuat Alika terkejut.
"Hah?!, abang ta'arufan?. Sama siapa?!" tanya Alika pada abangnya.
"Noh, sama kak Anin temennya kakak!" jawab Haikal sembari mengunyah makanan.
"Bang?, Bener apa yang ikal bilang?!," tanya Alika memastikan.
"Iya" jawab Ahsan tersenyum.
Alika yang bahagia lantas berdiri dan memeluk abangnya dari belakang."Selamat ya bang?, akhirnya Abang dapat jodoh, semoga lancar sampai nikahan nanti ya bang?" doa tulus Alika.
"Amin" jawab seluruh anggota keluarga.
Setelahnya di susul mendaratnya kecupan sayang di kening Alika oleh Ahsan, membuat perempuan itu terharu.
"Kamu juga segera putuskan, mau nikah apa mau udahan aja?. Jangan kelamaan pacaran. Kalian sudah sama-sama dewasa, sama-sama mampu" nasehat Ahsan.
"Iya bang, Alika paham" jawabnya.
Ia pun kembali duduk di samping adiknya.
"Memangnya Catur nggak ada niat nikahin kamu kak?,'' sambung papa mereka, papa Hendra.
"Niat kok pa, tapi cuma lagi nabung aja dianya" jujur Alika.
"Nabung apaan?!, orang kalian udah sama-sama kaya. Nabung anak kali!"
Celetuk Haikal yang sukses mendapat pelototan dari semua anggota keluarganya. Membuat ia mati kutu.
"Heh, gini-gini aku tuh masih ori. Grepe-grepe aja kagak, apa lagi lebih!," Sewot Alika.
"Iye, maap kakak" sesal Haikal, yang memang paham luar dalam bagaimana kakaknya.
Situasi ini membuat Alika sudah tidak bernafsu lagi terhadap makanan. Ia segera membereskan piring makannya ke wastafel.
Setelahnya dengan memaksakan senyum, ia pamit berangkat kerja. Suara mobil menyala dan menghilang, menandakan Alika benar-benar sudah jauh dari rumah.
"Lain kali, kalau ngomongin itu hati-hati. Kakakmu bukan orang yang semaunya sendiri. Dia serius dengan hubungannya, bahkan dia paling serius dalam segala hal, jika di banding kita saudaranya. Abang tahu dari matanya, kalau dia juga pingin nikah, tapi Abang juga sering denger, keinginannya belum dapat respon positif dari Catur. Abang juga takut akhirnya mereka bubar, mengingat Catur yang masih stuck di tempat. Padahal baru ini kakakmu berani serius, berani ngenalin laki-laki ke kita. Dulu-dulu kalau ada yang ngedeketin, kakakmu pasti cuma minta jadi temen aja," nasihat Ahsan panjang lebar. Membuat Haikal terdiam membisu.
"Papa sama Mama juga, Ahsan mohon, jangan lagi desak kakak buat nuntut Catur nikahin. Kalau jodoh, mereka juga pasti bakal nikah. Kalaupun nggak jodoh, tugas kita semua buat nguatin kakak"
mohon Ahsan pada orangtuanya yang di angguki papa mamanya.Entah mengapa, keyakinan kalau Alika dan Catur akan berjodoh, serasa tipis di hati Ahsan. Entahlah.
Setelah menyelesaikan sarapan, papa Hendra dan Ahsan berangkat ke kantor sementara Haikal ke kampus. Tinggallah mama Irena di rumah bersama bi Minah, pembantu rumah tangganya.
💔💔💔Jember, 26 November 2021
Gimana, gimana?? Suka nggak??.
Moga suka, heheee..
Kok pendek?. Iya, ini emang pendek.
Lebih seru lagi di part selanjutnya.
InsyaAllah..
Happy reading..
Vote dan komennya jangan lupa, ya???
Jiah ngarep!!!, Amien..
Heheee
See you
Salam sayang dari kang halu amatir
Faidatul Mar'ah
FB: sabromalisi
Ig : mar'ah_faidatul
Wattpad :@sabromalisi
Email : marahfaidatul@gmail.com

KAMU SEDANG MEMBACA
Finally Sah (Terbit)
De TodoBanyak waktu di korbankan demi keyakinan bersama di kemudian hari. Namun keyakinan itu akhirnya meluruh seiring dengan takdir yang tak berpihak. Menutup diri, namun ada yang memaksa membuka. Mencoba masuk dengan sisi yang berbeda. Hingga kepercayaan...