Introduction

7.3K 540 21
                                    

⚠️PERHATIAN⚠️

Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau kejadian, itu hanya kebetulan belaka. Semua jalan cerita murni hasil pemikiran penulis. Mohon jangan meniru semua adegan buruk dalam cerita ini. Dan pembaca diminta untuk menghargai karya ini dengan sebaik-baiknya. Terima kasih.

***

Langkah seorang gadis langsung terhenti saat jalannya dihalau. Dia menatap malas laki-laki yang ada di hadapannya. Dan demi apa pun, dia sangat tidak suka senyum itu. Senyum yang orang bilang sangat menggemaskan justru terlihat sangat menyebalkan di matanya.

"Pacaran, yuk!" ucap laki-laki itu. Sama sekali tidak ada keraguan di nada bicaranya.

"Buat apa?" tanya sang gadis, masih dengan tatapan malas.

"You know what I want."

Gretha memutar bola matanya. "Bukannya itu yang selalu lo lakuin? Menyiksa gue."

"Menyiksa? Kayak lo tersiksa aja." Laki-laki itu berpindah tempat, menjadi berdiri di samping si gadis. "Gue udah bosen. Pengen coba hal lain. Patahin hati lo, contohnya?"

Kini, terbit senyum miring di wajah gadis itu. "Bikin gue sakit secara fisik aja gak mampu. Apalagi bikin gue patah hati."

"Makanya, coba aja dulu. Siapa tahu bisa, kan?" Laki-laki itu mencondongkan tubuhnya. Saat bibirnya tepat berada di depan daun telinga sang gadis, ia berkata, "Atau lo takut?"

"You know it so well," jawab si gadis.

Secepat kilat, laki-laki itu menarik diri. Dia masih memamerkan senyum lebar yang membuat pipinya terangkat dan matanya mengecil, hampir tak terlihat. "Good! Jadi, mulai sekarang, lo pacar gue."

"Lo gila?" sewot si gadis, tak terima dengan ultimatum yang didengarnya.

"You know it so well."

Tanpa beban, pemuda itu melangkah menuju gerbang sekolah. Dia melambai pada sang gadis, tidak mempedulikan tatapan cemburu dari banyak siswi di sana. Ia tidak mau peduli, dan tidak akan. Yang penting, sekarang dia sudah mendapatkan apa yang dia mau. Kesempatan untuk menyakiti gadis itu.

*
*
*

Hai, hai, hai!
Jumpa dengan Bini Ceye di cerita ke-17, dengan judul 'Caliginous'.

Kali ini aku bawa teenlit. Tapi, jujur, ini akan agak berat. Semoga kalian semua bisa bertahan sampai akhir, ya. Dan aku mohon dengan sangat, jangan tiru semua adegan tidak baik dalam cerita ini. Adapun tujuan adegan itu dibuat bukan untuk memengaruhi pembaca, tetapi untuk kebutuhan cerita dan penguatan karakter. Insyaallah kalian semua udah pada pinter-pinter, yaaa.

Untuk yang biasa jadi silent reader, yuk diubah kebiasannya. Vote dan komen kalian itu bisa jadi penyemangat buat aku, lho. Kan aku hibur kalian dengan karya aku, kalian bisa hibur aku dengan vote dan komen. Atau bisa juga share cerita ini ke temen-temen kalian. Supaya lapak ini makin rame, makin banyak lagi karya yang lahir dari Bini Ceye. Semacam give and take, laahh.

Untuk pembaca yang selalu vote dan komen, terima kasih, ya. Kalian jadi salah satu alasan aku terus berkarya, lhooo. Minta doanya, semoga aku bisa jadi penulis yang lebih baik lagi. Baik dalam ide, kepedulian, dan kualitas karya. Semoga bisa lebih baik. Aamiin.

Ini baru prolog, ya. Nanti aku publish part 1. Jangan lupa masukin library, biar gak ketinggalan update cerita ini. Terima kasih! <3

Bini Ceye,
17.31, 28 Desember 2021

31, 28 Desember 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Caliginous [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang