13. Revenge

1.6K 313 61
                                    

Kania tidak akan menyimpan dendam hanya karena diusik mengenai orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kania tidak akan menyimpan dendam hanya karena diusik mengenai orang tuanya. Bahkan, dia juga tidak peduli dengan gosip yang sedang hangat di SMA Lentera Bangsa. Kania, siswi kelas XI-E yang sedang dekat dengan Jarvis adalah anak haram. Itu memang fakta, tidak ada alasan Kania merasa terusik. Dia juga tidak akan dendam karena ada anak lain yang memamerkan kasih sayang mamanya di depan Kania.

Namun, dia bisa dendam saat apa yang menjadi haknya direbut oleh orang lain.

Dan inilah yang menjadi alasan Kania sangat membenci Deswita. Inilah alasan Kania ingin membuat gadis itu merasa kehilangan haknya atas Jarvis. Karena Deswita telah merebut hak Kania sebagai anak papanya, Mehram Jusuf. Papa Deswita juga.

“Sayang, maaf papa gak bisa datang hari ini. Deswita sakit, harus diopname. Minggu depan saja ketemunya, ya?”

“Gak apa-apa kalau besok kita nontonnya? Hari ini Deswita minta ditemani belanja. Kan, Kania anak baik. Gak apa-apa, ya?”

“Seminggu ini papa gak bisa ketemu kamu, Kania. Papa harus ke Maldives. Deswita mau liburan ke sana.”

Yang paling Kania kutuk di dunia ini bukanlah CIPA yang diidapnya atau fakta bahwa dia hasil perselingkuhan. Dia sangat mengutuk anak manja bernama Deswita yang selalu diratukan papanya, Mehram Jusuf.

Ada satu cerita dari mamanya yang paling Kania ingat.

“Kamu mau tahu sepenting apa anak itu buat papa kamu, Kania? Waktu mama melahirkan kamu, waktu mama dan kamu berjuang untuk melanjutkan hidup, papa lebih memilih diam di rumah mewahnya untuk menggelar syukuran tujuh bulan Deswita. Sebelum dia lahir saja, kamu sudah tersingkirkan, apalagi sekarang.”

Saat itu, Kania hanya bisa menatap datar lilin bentuk angka 6 yang ada di atas kue blackforest. Di hari ulang tahunnya, untuk kesekian kali, dia kalah oleh Deswita.

Sampai umur 15 tahun, Kania selalu mengutuknya dalam hati. Saat tahu mereka satu sekolah dan Kania melihat wajah anak itu dari kejauhan, sumpah serapah akan lolos dari bibir mungilnya. Dan saat Jarvis memasuki kehidupannya, Kania tahu dia tidak bisa diam terus. Anak manja itu harus tahu bahwa dia bukanlah ratu.

Kania mendorong dada Jarvis. Dia mengembuskan napas kasar, lalu menjawab, “Gue kakaknya.”

Mendengar itu, Jarvis tertawa renyah sembari membanting punggungnya ke sandaran sofa. Dia masih melihat Kania dengan tatapan jenaka. “Kamuflase lo lumayan juga. Rahasia sebesar ini, gue baru tahu pas sebulan setelah kita deket. Wow!”

“Justru karena ini rahasia gede, gue harus bisa menjaganya dengan baik.”

But you forgot that I am smarter than you.”

Jarvis dengan kepercayadiriannya, tidak akan ada yang menandingi. Kania hanya bisa mendengkus saat mendengar dia memuji diri sendiri. Lalu, gadis itu ikut bersandar ke sofa dan melipat tangan di depan dada.

Caliginous [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang