28. Set Her Free

1.5K 284 73
                                    

Begitu mendapatkan titik lokasi sang ayah, Jarvis segera mengendarai motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu mendapatkan titik lokasi sang ayah, Jarvis segera mengendarai motornya. Dia tidak memedulikan langit yang mulai mendung atau angin yang menusuk telapak tangannya. Dia hanya ingin menyudahi hubungan dengan ayahnya sampai titik paling akhir, sampai tidak ada lagi urusan yang melibatkan mereka di kemudian hari. Sengaja atau kebetulan, Jarvis tidak mau lagi melihat ayahnya.

Ia langsung turun dari motor dan memasuki mobil hitam yang terparkir tepat di tepi Jalan Petamburan, samping Sungai Ciliwung. Begitu ia duduk di samping kursi kemudi, yang menyambut kedatangannya adalah seringaian sang ayah dan aroma amis yang begitu kuat. Saat ia menoleh ke belakang, pisau panjang dan pistol yang berlumuran darah.

Jarvis menatap kembali ayahnya dan mengembuskan napas kasar. Lalu, ia bertanya, “Kali ini siapa, Yah?”

“Seseorang yang bikin lecet mobil ayah,” jawab Pak Rian, tanpa beban sedikit pun. Beliau mengulurkan sebatang rokok pada Jarvis.

No, thanks,” tolak Jarvis sembari membanting punggungnya ke sandaran kursi.

Pak Rian tersenyum miring. “How about drugs?

“Kalau Jarvis make, terus ketahuan, semua citra baik yang Jarvis bangun susah payah akan hancur.”

Alcohol?

Kali ini, Jarvis mengangguk. “Sometimes. When I can't let out of the devils in me.

Terdengar decakan keras dari Pak Rian. “Lagian, sok-sokan mau jadi lebih manusiawi. Kamu cuma menyiksa diri sendiri, Jarvis. Jika memang mereka ingin keluar, biarkan saja. Biarkan mereka mengambil alih tubuh kamu. Setelah itu, kamu juga yang akan merasa lega, merasa senang.”

“Sudah 10 tahun lebih Ayah menghilang. Jadi, Ayah gak punya hak bicara seperti itu.”

Selanjutnya, hanya ada sunyi yang menyelimuti ayah dan anak itu. Pandangan mereka lurus ke depan, ke rintik hujan yang mulai membasahi bumi.

Jarvis benci, tetapi dia mengakui bahwa fisiknya benar-benar mirip sang ayah. Bahkan, bundanya sering salah memanggil saat melakukan panggilan video. Darah ayahnya mengalir deras dalam tubuh Jarvis. Sebuah keajaiban besar dia ingin berhenti menyakiti orang lain.

“Hari itu ayah baru bertemu dengan klien. Ayah senang karena desain perumahan yang diperintahkan atasan laku dengan harga tinggi. Ayah senang karena bisa membawa kamu dan bunda jalan-jalan ke luar negeri. Tapi, di perjalanan, ayah tidak sengaja menabrak seorang perempuan sampai dia mati. Saat ayah akan membuang jasadnya ke sungai, muncul rombongan laki-laki yang membawa pistol. Ternyata, perempuan itu adalah adik ketua mafia.”

Perlahan, Jarvis memutar lehernya. Dia melirik sang ayah, menanti kelanjutan cerita itu.

“Ayah memang gila, Jarvis. Ayah memang tidak perlu pikir dua kali untuk menyakiti orang lain. Tapi, ayah tetap seorang ayah dan suami. Ayah tidak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kamu dan bunda.” Pak Rian meyesap nikotin lebih dahulu, kemudian meniup asapnya ke udara. “Jika ayah pulang, kalian tidak akan selamat.”

Caliginous [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang