QUENZA|6

4.3K 302 20
                                    


Jangan lupa follow sebelum baca. Don't forget to vote and comment

Happy reading......
.
.
.
.
.

---✧---✧---

"Quenza.." panggil Pak Harto.

"Iya pak.." jawab Quenza

"Kamu dipanggil kepala sekolah untuk datang ke ruangannya sekarang juga." jelas Pak Harto.

"Loh tapi saya salah apa, Kok dipanggil kepala sekolah?" ucap Quenza kebingungan.

"Iya pak emang Quenza ada salah apa ya?" sahut Jesica kebingungan

"Bener pak...Emang Quenza ada salah." Sisil kebingungan menatap Quenza.

"Bapak nggak tau yang pasti sekarang kamu ke sana." jelas Pak Harto.
"Kalo gitu bapak pergi dulu." Pergi meninggalkan ketiganya yang sedang kebingungan.

"Iya pak...Terimakasih." ucap bersama.

"Za.."

"Emm.."

"Emang lo ada salah apa kok sampai di panggil kepala sekolah?" tanya Jesica masih kebingungan.

"Gue nggak tau...Yang pasti sekarang gue harus ke sana." ucap Quenza meninggalkan kedua sahabatnya.

"Lah...Za tungguin dong." ucap Bersama mengejar Quenza.

---✧---✧---

"Loh mama,.papa.."

"Kok ada disini." sambung Quenza.

"Za...Mama minta jawab dengan jujur pertanyaan mama." Melisa bangkit dari tempat duduknya.

"Emm, mama mau tanya apa?." tanya Quenza penasaran.

"Kamu hamil?" tanya Adnan membuat semua orang kaget termasuk Quenza.

"JAWAB PAPA!!" bentak Adnan.

"JAWAB!!!."

"Pa ... sabar pa biar mama aja yang tanya," ucap Melisa nenangin Adnan.

"Huft...". Adnan menghela nafas.

"Za...Mama tanya, yang dibilang papa tadi nggak bener kan?" ucap Melisa gak percaya akan perkataan suaminya.

"Iya ma ... apa yang dibilang sama papa bener," ucap Quenza membuat semua orang kaget.

"Tapi kenapa za.."

"Apa selama ini mama kurang didik kamu hingga kamu jadi seperti ini." sambung Melisa. Quenza menggelengkan kepalanya.

"Sekarang jawab papa siapa orangnya."

"CEPAT JAWAB !!." Adnan meninggikan suaranya.

Quenza hanya menunduk diiringi isakan kecil.

"Cepet za! lo harus jawab pertanyaan bokap lo." sahut Jesica.

"Cepet jawab za." ucap Sisil.

"JAWAB!" Adnan memegang kuat tangan Quenza.

Quenza menunduk meringis kesakitan.

"Sakit pa.." ucap Quenza kesakitan.

"Pa sakit lepasin tangan quenza...hiks...hiks...hiks..." Quenza berusaha melepaskan tangannya dari genggaman sang papa.

"Kalau gitu jawab pertanyaan papa! siapa yang sudah menghamili kamu." tanya Adnan penasaran.

"Dia adalah hiks...hiks.."

QUENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang