QUENZA|21

1.4K 102 11
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Di lain pihak tempatnya di restoran cepat saji, Quenza sedang memainkan ponsel sembari menyimak perbincangan antara ibu-ibu sosialita yang tengah menggibahkan para suami mereka.

"Eh za, kamu kok diam aja?" tanya Siska melihat menantunya yang dari tadi diam.

Kedua ibu rempong itu sontak menoleh menatap bingung kearah Quenza. Membuat Quenza salah tingkah sembari cengengesan.

"Hehehe ... Itu mah Quenza ngga paham dengan perbincangan kalian," ujar Quenza membuat mereka menggelengkan kepala.

"Oh jadi kamu bingung," sahut wanita parubaya berbaju hitam elegan yang tak lain adalah Lia - mama Fian.

"Iya tante."

"Kenalin tante mamanya Fian." ujar Lia tersenyum. "Kalo ini bundanya Daniel." sambung Lia menunjuk kearah Sarita yang tersenyum.

"Oh ya, gimana kabar Devan?" tanya Sarita - bunda Daniel yang ikut menimbrung.

"Baik kok tante." jawab Quenza tersenyum.

"Hai..."

Wanita parubaya berbaju putih elegan dengan memakai kacamata hitam, duduk di samping Siska setelah itu cipika-cipiki. Quenza bertanya-tanya siapa wanita ini? Kok mama kenal sama wanita tersebut.

"Dila, lo udah balik? Kok nggak ngabarin gue dulu?" tanya Siska menatap tidak percaya Dila.

Bahkan ia rasa sudah sangat lama tidak bertemu dengan Dila sahabat dekatnya, terakhir ketemu saat Aldi lahir setelah itu Siska pergi ke London membuatnya lost contact dengan Dila.

"Surprise!" ujar Dila memeluk Siska.

"Lo ... Lupa sama kita!?" pekik Lia bercanda membuat Dila menoleh.

"Astaga, kalian berdua ... Sorry, gue nggak liat." ujar Dila memeluk Lia dan Sarita.

"Gimana nggak liat, orang gue Segede gini." dumel Sarita membuat Dila memutar bola malas.

"Gimana kabar kalian?"

"Baik." 3in.

"Oh ya, btw dia siapa?" tanya Dila menatap kearah Quenza sembari menyipitkan mata.

"Menantu gue, istrinya Devan." jawab Siska tersenyum kearah Quenza.

"Za ... Kenalin ini mamahnya Aldi," sambung Siska.

"Hai tante, aku Quenza." ujar Quenza tersenyum lebar.

"Hai sayang ... Kamu cantik banget beruntung Devan punya istri yang cantik seperti kamu,"

"Makasih tante." ujar Quenza tersipu malu mendengar pujian yang Dila lontarkan.

"Maaf ya tante nggak datang saat pernikahan kamu dengan Devan."

"Iya nggak papa." ujar Quenza tersenyum.

"Dil, lo udah ketemu sama Aldi?" tanya Siska menghentikan Dila yang tengah menyeruput secangkir kopi capuccino.

QUENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang