Happy reading...
.
.
.
.
.---✧---✧---
Kemunculan keempat lelaki dengan julukannya most wanted SMA HARAPAN, karena tampang yang tampan dengan ekspresi datar nan sangar, berhasil menimbulkan suara teriakan histeris dari siswi-siswi yang mengantri. Lensa kamera berfokus pada Devan, lelaki di posisi tengah dan berjalan memimpin.
"Dev.." panggil Daniel, tidak di tanggapi oleh Devan.
Devan malah terhanyut dalam pikirannya kala melihat perempuan yang merunduk, berjalan berpapasan dengannya. Langkahnya terdengar tergesa-gesa, tidak menghiraukan teriakan temannya yang berjalan di belakangnya. Sekilas potongan memori muncul saat melihat wajah perempuan yang merunduk.
"Hmm,." dahinya tampak mengernyit seperti berusaha mengingat wajah salah satu dari perempuan itu yang menurutnya tidak asing baginya.
"Kenal sama tuh cewek??" ujar Aldi menyipitkan mata sebelah dengan memasang wajah jutek. Cowok itu mengikuti arah pandang Devan yang serius melihat punggung cewek yang baru saja lewat bersebrangan dengannya.
Devan menggeleng pelan. "Lo mau pesen apa?" tanya Daniel. Lelaki berseragam lengkap dengan dasi yang melingkar di leher, namun selalu memasang wajah jutek.
"Terserah lo aja," Jawab Devan dingin. Cowok itu terdiam sembari memainkan ponsel, ntah apa yang ia lihat hingga kadang muncul seuntai senyuman yang sangat tipis hingga tidak ada yang melihatnya.
"Lo mah dev ditanya pasti jawabannya tersirih li iji ... kayak cewek," Sahut Fian, lelaki bermulut ceplas-ceplos memasang wajah tidak memiliki dosa hingga terkadang membuat sahabat merasa ingin muntah.
Tatapan tajam Devan dengan hawa yang mulai dingin mampu membuat Fian bergidik ngeri sembari menyatukan kedua tangan, memohon ampun kepada sang ketua yang terlihat emosi.
"Santai bro!" sahut Fian cengengesan lalu melangkah pergi untuk memesan makanan sekaligus menghindari dari tatapan Devan yang mematikan. Matanya bahkan sudah melotot lebar dan mengambil ancang-ancang.
"Oh ya dev, gimana dengan cewek yang waktu itu lo setubuhi?" tanya Aldi membuat mata Devan membulat. Ia ingat bahwa wanita yang tadinya berpapasan dengannya itu adalah orang yang tidak sengaja ia perkosa. Sempat ia merasa ada ketakutan dalam diri wanita tadi.
"Gue gak tau." Jawabnya setelah terdiam cukup lama, melirik sekilas kearah Aldi lalu mengalihkan pandangannya ke ponsel yang berada di genggamannya.
Siapa sebenarnya Devan? Akan kah dia orang yang menyetubuhi Quenza, seorang gadis yang memiliki sejuta impian?
Devan Leonard, lelaki berparas tampan dengan sifat dingin, cuek dan bodoamat. Lelaki yang selalu di sanjungi oleh seisi warga sekolah karena memiliki banyak prestasi di berbagai bidang olahraga, bisa di bilang Devan adalah anak yang multitalenta di bidang olahraga, hampir semua bidang olahraga mampu Devan taklukkan dengan mudah. Namun, satu kenakalan yang sering sekali ia lakukan yaitu bolos dan sering kali tertangkap basah tawuran dengan sekolah sebelah.
"Ya,. Harusnya lo selidiki." sahut Daniel berdiri di samping Fian dengan satu tangan membopong loyang berisi makanan. Cowok yang memang sejatinya bersikap tidak peka namun kadang kala ia peduli terhadap sahabat yang memiliki masalah.
"Enteng banget jawaban lo." ujar Fian mendapat tatapan tajam dari Devan.
"Santai dev, maksud gue itu---"
"Gimana kalo misalnya cewek itu hamil?" kata Aldi memotong ucapan Fian sontak membuat lelaki di depannya membulat dengan sempurna.
"Gak mungkin." jawab Devan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUENZA
Dla nastolatków[SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW DULU, TERIMAKASIH] Quenza Putri Alexandra, siswi berambut panjang tergerai, berhidung mancung. Memiliki hobi membaca novel dengan genre yang berbeda-beda, terlebih cerita sedih. Namun, ia tak menyangka jika alur h...