QUENZA|10

3.8K 258 20
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

"Dev...Lo nanti malem ikut balapan?"tanya akhirnya memberhentikan langkah Devan.

Devan menoleh sekilas."Nggak."

"Kenapa...Apa karena motor lo disita?" tanya Fian seperti orang linglung sambil minum air mineral.

Ketiganya menoleh kearah Fian."Bego...Motor Devan banyak kali gak cuma satu." sahut Daniel sambil memukul kepala Fian dengan botol air mineral yang kosong.

"Sakit...Anjing!!" balas Fian memegang kepalanya yang tidak benjol.

Daniel memutar bola malas mendengar lontaran Fian. "Lebay kayak cewek." sindir Daniel membuat Fian membelalakkan mata langsung menatap tajam kearahnya.

"Apa lo bilang!!" ucap Fian berdiri sambil menggulung lengannya dengan tangan yang mengepal.

Aldi yang mendengar perdebatan dari kedua temannya memijat kepala lalu menghela nafas."Lo berdua diem!!"ucap Aldi ngegas lalu menghela nafas.

"Balik ke topik awal, lo ngapain nggak ikut balapan?" sambung Aldi melihat kearah sofa yang diduduki oleh Devan sambil mengerutkan dahinya.

"Gue males." ucap Devan sambil menyalakan rokok yang tadi pagi dibelinya dari warung mang Udin.

"Why, Apa karena istri lo?" sahut Daniel Menanyakan apa karena Quenza, Devan tidak ikut balapan.

"Nggak." ucap datar Devan sambil mengebulkan asap rokok yang dihisapnya.

Ketiga Sabahat Devan mencari cara agar Devan mau ikut balapan, karena seseorang menantangnya untuk balapan liar bersama yaitu Rian musuh bebuyutan alaster.

Hingga salah satu berucap membuat devan mengepal erat tangan dan membuatnya setuju akan balapan yang dilakukan nanti malam.

"Lo tau nanti malem ada yang nantangin lo balapan." ujar Daniel setelah menegukan coca-cola yang barusan ia minum.

Devan menaikkan alis sebelah melihat Daniel."Hm."

"Rian, dia nantangin lo." sahut Fian sambil tersenyum miring.

"Apa lo bilang!" balas Devan mengepal erat tangan.

"Katanya kalo lo kalah, dia akan merebut istri lo." ucap Daniel menambah-nambahi ucapannya.

"Berani sekali dia!!" jawab Devan sambil menendang meja yang ada disampingnya.

"Dev...Lo nanti malem jadi ikut balapan kan?" ujar Aldi dibelakang Devan.

"Hm, nanti malem gue dateng." ujar Devan pergi meninggalkan ketiganya.

"High five." ucap Fian menjabat tangan kedua sahabatnya sambil mengeluarkan smirknya.

"𝑳𝒊𝒂𝒕 𝒂𝒋𝒂 𝒍𝒐... 𝑹𝒊𝒂𝒏, 𝑫𝒆𝒗𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒍𝒐,𝒃𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒈𝒖𝒆 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎 𝒐𝒎𝒐𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒔𝒖𝒌 𝒍𝒐 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒆𝒗𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑸𝒖𝒆𝒏𝒛𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒑𝒖𝒏 𝒈𝒂𝒓𝒂-𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒍𝒐!" batin aldi tersenyum miring.

"𝑹𝒊𝒂𝒏 𝒍𝒐 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑫𝒆𝒗𝒂𝒏!" batin Daniel sambil mengebulkan asap rokoknya.

"𝑲𝒆𝒌𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒍𝒐, 𝑹𝒊𝒂𝒏!" batin Fian menatap kearah langit.

"Cabut."ucap Aldi pergi mendahului kedua temannya.

QUENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang