"Kamu kenapa ga ngasih tau kalo Afi masih hidup?" Tanya Fina saat mereka sudah sampai di rumah.
"Kamu tau kan Lia, kita udah susah payah cariin dia." Lanjutnya.
"Denger ga kamu?" Tanyanya lagi saat tak ada sahutan.
"Enggak." Alia beranjak, menatap kesal kearah Fina lalu melangkah pergi.
"Ck! Lia mamah belum selesai ngomongnya!" Pekik Fina kesal.
"Udahlah, nanti coba tanya ke Alfin." Arga beranjak dari duduknya lalu melirik sebentar kearah Fina.
"Kalo Alfin pulang panggil aku." Arga melanjutkan langkahnya.
Fina lagi-lagi menghela napas, ditinggal sendirian seperti ini membuatnya kembali teringat kejadiam tadi pagi.
"Afi kok bisa sama Rosa?" Gumamnya.
"Rosa juga, kenapa dia ga cerita kalo dia ketemu Afi?"
Ceklek
Fina tersadar dari lamunannya, menatap ke arah pintu dan menemukan Alfin berdiri disana.
"Alfin!" Panggilnya.
Terlihat Alfin menghentikan langkahnya, menoleh menatap Fina datar.
"Duduk dulu ya, mamah mau ngomong." Pinta Fina, menghampiri Alfin lalu menuntunnya untuk duduk. Alfin hanya menurut, mendudukkan dirinya di sofa lalu melepas tas nya.
"Mamah panggil papah dulu sebentar." Fina melangkah pergi. Alfin kembali mendongakan kepalanya saat Fina dan Arga sudah duduk di depannya.
Alfin hanya diam, menunggu apa yang akan diucapkan orang tuanya.
"Kamu tau Afi masih hidup?" Tanah Arga setelah berdehem untuk menghilangkan kegugupannya.
"Tau." Jawab Alfin tanpa mau melihat lawan bicaranya.
"Kenapa ga bilang kita Fin?" Tanya Fina. Terlihat secepat kilat Alfin melirik Fina tak suka.
"Buat apa?" Tanyanya, kali ini nadanya terdengar tidak suka.
"Kamu taukan sesusah apa papah cari Afi?" Tanya Fina lagi.
Alfin berdecih sebelum kembali menjawab, "Ga tau tuh, emang papah pernah nyari?" Tanyanya.
"Kayaknya enggak deh." Lanjutnya seolah mengingat-ingat.
"Papah cari Afi Fin, selama ini kita udah cari dia. Dan kamu tau dia dimana, kenapa ga bilang?" Fina berusaha melembutkan perkataannya.
"Cari apa?! Siang malem Alfin keluar buat cari Afi! Papah sama mamah dimana?!" Alfin beranjak emosinya mulai terpancing.
"Kalian ga cari Afi, Alfin ga pernah liat kalian cari Afi." Alfin mengambil tasnya lalu melangkah pergi, sebelum menaiki tangga Alfin menghentikan langkahnya saat mendengar penuturan Arga.
"Papah udah suruh anak buah papah buat cari Afi."
"Ya terus kenapa?" Tanya Alfin malas.
"Kamu jangan terus-terusan menyalahkan papah, kita semua udah sama-sama berusaha." Sungut Arga.
"Papah berusaha apa? Duduk doang di ruang kerja, apa itu berusaha? Apa papah gabisa turun tangan sendiri untuk nyari anak papah? Apa papah pikir dengan nyuruh anak buah papah yang belum tentu kerja dengan bener Afi bakal ketemu?!" Balas Alfin menggebu.
"Papah sibuk Alfin."
"Cih." Alfin kembali berdecih.
"Yaudah, jangan salahin Alfin kalo papah gatau apapun tentang Afi." Alfin melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFIA or ALENA
Randomfollow dulu [LENGKAP] AFIA REYNA PRAMANA gadis yang terlahir triplets. Sempat merasakan kasih sayang, kehangatan, dan keperdulian dari keluarganya, hingga saat usiannya menginjak 12 tahun dengan alasan yang belum diketahui, ia dijauhi oleh orang tua...