dua puluh delapan

8.6K 593 3
                                    


"Kita kembar Len."

"Kamu inget kan?"

"Mereka udah bohongin kamu, kamu harus—"

Alena terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membasahi pelipisnya, jantungnya berdebar berkali-kali lipat.

"Jadi sebenernya lo itu Afi."

"Dan lo itu saudara kembarnya Alfin sama Alia."

Alena memegangi kepalanya, mengulang kata yang terlintas di kepalanya.

"Sebenernya aku Afi, saudara kembar Alfin sama Alia?" Gumamnya.

Kepalanya semakin berdenyut, Alen memejamkan matanya erat mencoba menghilangkan rasa sakit itu.

Membuka matanya Alena teringat tentang map yang ia temukan di lemari Rosa, mengangguk yakin Alena beranjak untuk mencari Rafi dan Bara yang sepertinya sudah bangun.

Menaiki tangga Alena melangkah menuju kamar Bara, membuka pintu itu dan melihat Rafi yang sedang memakai seragamnya.

"Udah bangun?" Tanya Rafi, Alen hanya mengangguk lalu masuk dan duduk di kursi belajar Bara.

"Kamu mau mandi?"

"Mandi di rumah aja, aku gaada baju juga."

"Yaudah kita tunggu Bara dulu." Rafi beralih mengambil dasinya dan memasangkannya.

Pintu terbuka, terlihat Bara keluar dengan rambut basahnya. Bara menghampiri Alena lalu mengajak rambutnya. "Mandi sana." Alena menggeleng lalu memeluk bara yang berdiri dihadapannya.

Menghirup aroma sabun yang masih menempel sempurna di tubuhnya kakaknya itu, "Wangi." Gumamnya.

"Iyalah, cepet mandi." Bara mengambil sisir yang tergeletak diatas meja.

"Sakit?" Rafi menempelkan tangannya di kening Alena, Alena kembali menggeleng.

"Kok lemes gitu."

"Ngantuk."

"Nanti ke rumah sakit dulu kan?" Tanya Bara, Alena mendongakkan kepalanya, "Beneran?" Tanyanya.

"Iya, ayo."

"Lah? Lena ga mandi dulu?"

"Mandi di rumah." Rafi berjalan keluar.

"Ayo bangun!" Bara membantu Alena lalu mereka mengikuti Rafi keluar.

Bara duduk di sofa sembari memakam camilan yang ia ambil dari dapur, sedangkan Rafi berasa di kamarnya untuk mengambil buku yang diperlukan hari ini.

Alena keluar dari kamar mandi, seperti biasa ia duduk di depan cermin dan menyisir rambutnya lalu mengikatnya. Beranjak lalu memasukan buku yang sudah ia selipkan sebelum mandi tadi kedalam tasnya. Kembali berkaca, setelah dirasa cukup Alena menyambar tasnya lalu keluar dari kamar, berniat turun sebelum niatnya terganti karena melihat pintu kamar Rosa. Melihat sekeliling lalu melangkah kesana, membuka pintu itu lalu berjalan ke arah lemari putih milik Rosa. Menarik nafas sebelum membukanya, Alena mengambil map yang kemarin ia lihat lalu memasukannya kedalam tasnya. Setelahnya Alena keluar lalu turun.

"Udah?" Tanah barat dan Rafi bersamaan. Alena mengangguk Lalau mereka berangkat ke rumah sakit.

"MAM—!" Pekik Alena tertahan saat membuka pintu. Ketiganya membatu, melihat ruangan itu sudah berubah menjadi sangat berantakan.

"Mamah ngapain disini?" Tanya Bara ketus.

"Kalian langsung berangkat aja." Harsa mendorong mereka keluar, Bara sempat memberontak namun mereka mengalah, berangkat ke sekolah dengan Rafi yang menyetir, dan suasana yang hening.

AFIA or ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang