Sepi, ruangan ini masih sepi. Alena duduk sendirian di bangkunya, membaca beberapa materi yang pada jam kedua nanti akan digunakan untuk ulangan. Sesekali gadis itu mengangguk lalu menutup bukunya dan mengulangi apa yang ia baca.
Seseorang yang baru datang langsung duduk di sebelahnya, meletakan tasnya lalu disusul dengan kepalanya.
"Ngantuk?"
"He'em"
Alena hanya menggelengkan kepalanya. Kembali fokus dengan bukunya sampai tidak menyadari ada seseorang yang sudah berdiri didepan mejanya.
"Oi."
Alena tersentak, mendongak lalu mengelus dadanya. "Ngagetin." Ge
"Lagi ngapain?" Tanya Alfin, percakapan mereka membuat Tristan yang sedang tidur terusik. Tristan membuka matanya, menerjap pelan sebelum membelalakkan matanya.
"Ngapain Lo disini?!" Tanyanya tak bersahabat.
"Bukan urusan Lo."
"Kok Lo ngegas sih anjing?!"
"Heh! Yang ngegas elu ya."
"Shutt! Berisik." Alena menengahi mereka, menarik Tristan untuk kembali duduk lalu memberi kode kepada Alfin untuk laki-laki itu duduk.
"Ngapain Lo?" Tanya Tristan lagi.
"Terserah gue lah, Lo siapa ngatur-ngatur." Alfin menampilkan ekspresi tidak sukanya.
"Ribut aja terus,"
"Ya dia nih! Ngapain coba kesini, kalo gak ada kepentingan mending pergi." Tristan menunjuk Alfin.
"Gue mau ketemu adek gue, kenapa lo yang ribet." Alfin menepis tangan Tristan yang masih setia menunjuknya membuat pandangannya terhalang.
"Gak ada adek lo disini, mending Lo balik, ganggu pemandangan gue."
"By the way gue adeknya." Alena menatap Tristan.
"Oh." Jawab Tristan santai, sedetik setelah sadar "HAH?! GIMANA-GIMANA?"
"Gue adeknya." Kata Alena mengulangi.
"Seriusan? Yakali orang begini kakak Lo." Tristan kembali menunjuk Alfin.
"Kita kembar kali, gue cakep dia cakep, Lo enggak." Alfin juga dengan sigap menepis tangan Tristan.
"Beneran Len?"
Alena dengan ragu mengangguk, "Kayaknya, gue juga belum bisa percaya. Tapi ya gitu...."
"Kok Lo gak cerita? Harusnya Lo cerita dong."
Kan gue malu anjrot, bisa-bisa gak dapet restu gue. Lanjutnya dalam hati."Salah Lo sendiri ya kemarin pake acara marah-marah, kan gue mau cerita jadi gak enak." Ucap Alena membela diri.
Suasana sudah mulai ramai, beberapa murid sudah duduk di tempatnya.
"Marah kenapa?" Tanya Alfin membuat Tristan panik.
TENTU SAJA KETAR KETIR, KALAU KETAHUAN BAGAIMANA??
"Itu katanya marah karena aku deket-deket sama ka—"
"Bukan apa-apa! Itu gue marah karena dia kacangin gue. Iya gitu!" Sela Tristan sebelum Alena menyelesaikan kalimatnya.
"Gak ada ya! Lo yang kacangin gue."
"Jadi? Yang bener yang man—"
"FIN!"
"Dicariin juga."
Tiba-tiba Gita datang dengan napas tersengal lalu segera menepuk pundak Alfin.
"Kenapa Lo?" Tanya Alfin heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFIA or ALENA
Randomfollow dulu [LENGKAP] AFIA REYNA PRAMANA gadis yang terlahir triplets. Sempat merasakan kasih sayang, kehangatan, dan keperdulian dari keluarganya, hingga saat usiannya menginjak 12 tahun dengan alasan yang belum diketahui, ia dijauhi oleh orang tua...