"Gimana nih? Baju Lo jelek-jelek amat." Ryan kembali melempar baju dari dalam lemari Bara.
"Anjir Lo! Beresin gak?!" Kesal bara bangun dari tempat tidurnya.
Mereka sedang di rumah Bara. Ryan, orang gila itu benar-benar membuat Bara naik darah. Bisa-bisanya dia menginap tanpa membawa apapun, 'Kan bisa pinjem' begitu katanya.
"Pakek ini aja deh gue." Ryan memutuskan mengambil baju hitam besar dengan tulisan 'AB' yang entah apa artinya.
"Jangan! Ini khusus buat gue!" Bara merebutnya lalu kembali memasukannya kedalam lemari lalu menutup lemari hitam itu.
"Ya terus gue pakek apa?! Baju Lo jelek semua anjir! Kayak jamet gitu, apalagi yang itu." Ryan menunjuk baju putih dengan gambar lope-lope yang memenuhi hampir setiap bagian dan setiap sudut kain putih itu.
"Itu yang ngasih elu bego." Bara dengan kesal melangkah keluar.
"Bar! Tai lu." Ryan mengambil salah satu baju yang terlihat dimatanya lalu segera menyusul Bara.
Malam ini, masih ditemani dengan segala kericuhan mereka tidur dikamar Rafi.
"Kaki Lo anjing!" Ryan menendang kaki Rafi.
Grey memilih tidur di sofa yang berada dikamar Rafi, menghindar dari sahabat lucknut nya yang bisa dipastikan akan sangat rusuh malam ini.
"Geser anjir! Sempit nih."
"Lo yang geser! Kesana tuh masih gede tempatnya."
Grey hanya mampu menghela napas, alamat tidak akan tidur nyenyak sudah berada di depannya.
Skip— pagi
Pagi ini meja makan di rumah keluarga Harsana sangat ramai, sarapan mereka diisi ocehan-ocehan yang sangat random.
"Berangkat naik apa kalian?"
Rafi mendongak, "Naik mobilnya Bara." Jawabnya lalu kembali melahap rotinya.
"Kak Grey masih ngantuk?" Tanya Alena yang lagi-lagi melihat Grey menguap.
"Iya ngantuk banget."
Ting!
Rafi meraih handphonenya
Bila sekre
OnlineBila sekre :
Di tunggu pak AgisRafi mengerutkan keningnya bingung, segera ia menekan logo telepon lalu menempelkannya ke telinganya.
"Halo,"
...
"Emang udah ada jadwal?"
...
"Kok gue gak tau?"
...
"Yaudah otw."
Rafi mematikan sambungan teleponnya, "Kalian udah selesai?"
"Kenapa Lo?"
"Kata Bila pagi ini rapat sama pak Agis, gue lupa lagi." Rafi mengusap wajahnya.
"Nahloo dimarahin pak Agis."
"Lah?! Gimana sih, kan kemarin udah diumumin." Grey menyahut.
"Yaudah berangkat sekarang aja," Alena beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFIA or ALENA
Randomfollow dulu [LENGKAP] AFIA REYNA PRAMANA gadis yang terlahir triplets. Sempat merasakan kasih sayang, kehangatan, dan keperdulian dari keluarganya, hingga saat usiannya menginjak 12 tahun dengan alasan yang belum diketahui, ia dijauhi oleh orang tua...