DISCOMFORT #24 Kerja Sama

90 10 4
                                    

"Chi, lo yakin mau majuin gue? "

Pertanyaan itu dilontarkan oleh Cassandra yang kini menghampiri Echi di tribun sekolah. Gadis itu sampai detik ini masih disibukkan dengan kegiatannya yang sebentar lagi akan diadakan. Padahal sudah waktunya dia bersantai sebagai senior berumur tua.

"Iya soalnya Echi mau lawan Cassandra. "

Alis Cassandra terangkat satu, "Perwakilan ipa 3 lo? "

Echi mengangguk semangat.

"Chi ... Lo udah sibuk ngurus agendanya gak usah ribetin diri lagi jadi peserta. "

"Iya juga sih, " Echi menggaruk tekuknya yang tidak gatal, "Mending Echi di belakang panggung aja ya? "

"Itu pintar. "

"Yaudah nanti Echi rayu Jessica buat gantiin. "

Gadis ini tidak sadar apa yang telah dia lakukan sepanjang hari demi memenuhi tugasnya sebagai anggota organisasi. Dia tidak membutuhkan istirahat untuk menenangkan dirinya sendiri. Walau begitu dia tetap bisa mendapatkan peringkat kelas dan menjadi primadona sekolah.

Cassandra cukup bangga melihat sosok Echi. Terus terusan tersenyum pada orang lain dikala hatinya sedang capek berat. Tetap menjadi senior ramah di tengah-tengah junior pengiri. Definisi cewek cantik, tinggi, berhati bersih, easygoing, ramah dan jujur.

Anaknya kelebihan polos.

Makanya disebut primadona.

"Cassandra, Echi boleh tanya? "

"Tanya aja. "

"Emm ... " suara Echi terdengar ambigu. Tatapannya acak dan bahunya melemas.

Cassandra yang mengerti pun langsung bersuara, "Tentang Athala? "

Muka Echi syok.

Tidak lagi bisa dipungkiri bahwa Cassandra Felisya adalah pembaca pikiran. Lawan bicara yang ia tatap sekarang akan dengan mudah Cassandra pahami isi pikirannya. Itu adalah teknik dasar ilmu psikologi yang bukan ahli psikolog pun pasti tau.

Karena dengan melihat raut wajah, tatapan mata, gerak tangan/kaki, nada suara dan arah pembicaraan, Cassandra langsung tau apa isi pikirannya. Terkadang mereka memang sulit menyampaikan isi pikiran tersebut, tapi dengan Cassandra itu tidak akan menjadi sebuah kesulitan.

"Beberapa malam kemarin Echi liat Cassandra berdua sama Athala di taman belajar. "

Okay, Cassandra syok. Seperti tertangkap basah barusan berselingkuh padahal tidak terjadi apa-apa.

"Dia pengen mampir duduk tapi kursi lain pada penuh, " jawab Cassandra tenang.

Echi berusaha mempertahankan senyumnya, "Kok Athala bilangnya lagi pengen ngobrol berdua sama Cassandra? "

"Kata siapa? "

"Athala. "

Malam itu bukanlah sebuah malam spesial hingga Cassandra harus terus-terusan mengingatnya. Memang dalam beberapa kejadian Cassandra sering sekali bertemu orang itu. Dan kenapa dia selalu bertindak peduli? Padahal Cassandra tidak mengharapkan apa-apa.

Athala Deylon adalah teman dekat Ezra. Selain Cassandra, Athala menjadi punggung kedua Ezra. Mereka sahabatan padahal beda kelas. Entah karena Ezra yang suka menambah teman atau Athala yang susah mendapatkan teman. Mereka sangat dekat hingga saling membutuhkan dalam soal hubungan percintaan sekalipun.

Termasuk soal Cassandra, Athala pun terkesan ikut campur.

"Gakpapa kalo emang kalian dekat, " Echi tertawa pelan, "Nanti Echi belajar move on. Echi bisa kok, Cassandra tenang aja. "

DISCOMFORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang