DISCOMFORT #1 Kampanye

1.8K 80 2
                                    

Warning!
Di cerita ini tidak akan ada lagi pengenalan tokoh-tokoh Discomfort lebih dalam. Hanya penjelasan-penjelasan penting menyangkut tokoh utama.

Jika ingin lebih jelas, diperkenankan untuk membaca PROTECT. Semua karakter tokoh-tokoh lengkap ada di cerita tersebut.

Happy reading!

...

Terlihat dari sudut koridor kelas duabelas ipa dua--dua orang siswa berseragam rapi dengan logo kelas sebelas menuju kelas dua belas ipa satu.

Hari ini dua sejoli dengan nama Athala Deylon dan Ezra Alexandrov itu harus melakukan kampanye di seluruh kelas tingkatan SMAN Harapan Bangsa. Dan aksi itu baru saja dimulai dari angkatan teratas dan paling pertama.

Yah, mereka adalah calon ketua dan wakil osis periode 2019-2020. Minggu kemarin telah menyampaikan visi misi dan minggu ini menuju pemilihan. Namun sebelum menuju pemilihan, sudah menjadi hal wajib adanya kampanye besar-besaran demi menambah suara dari setiap paslon, termasuk paslon nomer satu tersebut.

"Permisi. "

Mereka masuk. Karena gurunya juga tidak ada, kedua calon tersebut langsung mengsosialisasikan alasan mengapa orang-orang harus memilih mereka. Dari program-program baru sampai program-program OSIS sekarang yang harus dipertahankan kedepannya.

Wakilnya Ezra Alexandrov sudah dikenal seantero sekolah. Cowok terkenal playboy penyandang Alexandrov itu adalah adik kandung Jessica Alexandrov. Dia tipe cowok hangat dan murah senyum. Walau suka mempermainkan hati banyak cewek, masih juga banyak cewek yang tergila-gila akan dirinya. Karena selain itu Ezra juga seorang ketua eskul karate. Menambah kesempurnaan penyandang nama 'pacar idaman' ladys ladys.

Lain halnya dengan sang ketua Athala Deylon. Tipe cowok cuek dan hanya dekat dengan teman-teman kelas atau sahabatnya saja. Dia berprestasi dan selalu menjadi kesayangan para guru. Jarang senyum dan sombong. Sama sekali tidak berkecimpung di dunia eskul. Menjadi alasan umum mengapa seantero sekolah kaget manusia batu seperti Athala Deylon tiba-tiba mencalon sebagai orang nomer satu di sekolah.

Kalau masalah tampang jangan ditanya, penggemar cowok itu juga bukan main banyaknya. Walau dingin dan cuek, karisma cowok cerdas dan irit bicara itu mampu membuat para siswi tidak segan-segan teriak kagum di depannya. Tanpa rasa malu atau menjaga image sedikitpun.

Tapi tetap saja, Athala tidak pernah peduli. Ia sudah terbiasa dengan semua kekaguman itu. Yang Athala tau, semua cewek sama-- sama niatnya, sama maksudnya, sama basa-basinya. Mereka terpesona akan luarnya, tampangnya, dan kesempurnaan nyata lainnya.

Setelah tujuan mereka terpenuhi, Athala dan Ezra duduk berdua di gazebo taman. Menikmati angin sepoi-sepoi setelah banyak mengeluarkan tenaga. Hari ini kedua calon tersebut sudah mengitari seluruh kelas, dan syukurlah mendapat banyak respon yang baik.

"Lo liat cewek rambut sebahu tadi gak, Tha? "

Iya, Athala itu sering banget dipanggil 'Tha' dalam akhir kalimat. Kalau nggak paling pendek itu 'Atha'.

"Banyak," Athala memperbaiki rambutnya.

"Bukan nyet. Dia satu-satunya cewek berambut sebahu di kelas dua belas ipa satu, " Ezra memberikan senyum merekah. Lubuk hati paling dalam ingin membagi satu hal bersama sahabat beda kelas-nya itu.

DISCOMFORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang