DISCOMFORT #29 Rangkulan Sahabat

86 11 1
                                    

Dia Kevin Anggara.

Dia lahir sebagai Kevin Anggara.

Jikalau rasa itu bukan dari dia, Cassandra akan memikirkannya dua kali. Cukup dua kali.

Entah pertemuan di mana antar mereka yang bisa disebut pandangan pertama. Semua terjadi secara terang-terangan tanpa unsur tidak sengaja. Dia datang mengatakan perasaannya, dia bilang dia suka, alasannya pula terlalu klise. Cassandra cewek berbeda. Cassandra tidak seperti cewek lain.

Memangnya Cassandra harus sama seperti cewek lain agar Kevin tidak suka?

Perasaan itu .... Dari dulu tidak pernah ingin Cassandra terima. Dia datang sebagai Kevin Anggara, posisinya terlalu mencolok di angkatan, dia hambatan terbesar Cassandra untuk maju, berapa langkah pun Cassandra berproses, dia akan selalu berada di depan menghalanginya.

Lalu dengan alasan apa Cassandra harus menerimanya? Menerima rivalnya? Menerima hambatannya?

Kevin salah memilih waktu menyukai. Rasanya benar tapi waktunya salah. Jika saja dia datang sebagai orang biasa, dia datang sebelum posisi Ezra ada, Cassandra berjanji akan mencoba memulai. Cerita antar mereka cukup menjanjikan. Di mana ketulusan Kevin nyata, bahasa cintanya yang act of service, sifatnya yang menyebalkan tapi pula menyenangkan.

Cassandra sedang tidak dilema.

Semua yang terjadi antar mereka dari awal episode, cuman tentang cinta sepihak. Tapi Cassandra menikmatinya. Iya, Cassandra benci melihat wajah cowok itu, tapi tanpa wajahnya Cassandra merasa kurang. Hari sekolah seperti suram dan abu. Pagi belajar, siang belajar, sore belajar, malam belajar. Lalu Kevin mengubah salah satu dari waktu itu menjadi lebih menyenangkan.

Bagaimana Kevin selalu meyakinkannya bahwa rasa suka yang dia miliki akan terus dia perjuangkan sampai menang. Dia tidak pernah menyerah dengan rasanya. Sekali maju tetap maju. Kevin juga memiliki cara tersendiri dalam menunjukkan keseriusan itu. Walau Cassandra tidak suka cara tersebut. Dia terlalu terang-terangan.

"Kevin nggak ke sekolah hari ini, " celetuk Putri tiba-tiba.

Dia dan Echi sedang duduk berdua menemani Cassandra di kursi taman sekolah. Awalnya Cassandra ingin sendiri, tapi dua sejoli ini tidak suka membiarkan orang patah hati menyendiri. Memangnya Cassandra sedang patah hati?

"Dia juga nggak cerita apa yang terjadi semalam, " tambah Putri.

Cassandra tidak berniat menjawab. Cukup dirinya dan Kevin yang mengingat pembicaraan mendalam itu.

"Cas, Echi mau ngomong sesuatu, " Echi bersuara. Cewek itu sedari tadi bergeming dengan kertas kegiatannya.

Dia akan memulai sebuah pembicaraan mendalam, "Cinta sepihak itu nggak enak banget. Detik ini taunya kita suka dia, tapi kita nggak tau di hati dia tuh lagi tertulis nama siapa. Jadinya malah kita bukan pusing mikirin perasaan ini mau diapain, tapi pusing mikirin cewek beruntung mana yang berhasil naklukin hati dia selain kita. "

Cassandra memekik dalam hati. Masih fokus memandang depan.

"Ada dua hal buruk yang dirasain korban cinta sepihak. Satu, orang yang kita suka tau perasaan kita. Lalu dua, ternyata dia punya nama lain di hatinya. Pacarnya ada, Cas. "

Sial.

"Terakhir yang bisa kita lakuin juga cuman dua. Mundur atau maju. Semua tergantung persen rasa di hati kita saat itu. Jika mundur, rasa kita udah mulai hilang. Tapi jika tetap maju, rasa kita udah terlalu besar. Sangking besarnya kita nggak peduli siapa nama di hati lo, siapa pacar lo, siapa kekasih lo. Kita suka makanya kita terus berjuang. "

DISCOMFORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang