DISCOMFORT #19 Pertemuan Restu

100 12 3
                                    

Discomfot cover baru!!!
Lebih ngena karakter Cassandra nya ye kan?
Hitam, abu, gelap, gimanaaa gitu.

Hehe

Aku suka, kamu?

HAPPYREADING!!

...

Sekarang Kevin benar-benar mengantar Cassandra pulang. Jaraknya sudah tidak jauh lagi. Beberapa menit mereka akan sampai. Sekarang jam menunjukkan pukul dua malam. Cassandra sedari tadi tidak bergeming sama sekali. Kevin tau cewek itu sedang banyak pikiran. Apalagi di jam segini yang sangat mustahil oleh seorang Cassandra Felisya berkeliaran.

"Gapapa, Cas. "

Cassandra tidak menjawab. Kevin menghela napas pelan. Kalau sudah melihat wajah murung seperti itu Kevin jadi merasa bersalah.

"Maafin gue, " ia menjeda beberapa menit sebelum melanjut lagi, "Setelah tau alasan lo gak hadir tiga hari kemarin gue nekat nemuin lo di rumah. Gue udah dengar kisah lo dan nyokap lo dari Putri. "

Cassandra bergumam.

Kevin lalu melirik sekilas wajah Cassandra dari spion kanan motor. Ia tersenyum tipis. Setidaknya Cassandra tidak menunjukkan pergerakan panik seperti tadi. Kevin hanya perlu membawa Cassandra pulang dengan selamat langsung ke hadapan mamanya, Felisya. Kevin memang belum pernah bertemu dengan orang itu. Bagaimana wujudnya sampai bisa membuat seorang Cassandra tertekan?

Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai. Dan benar saja, mama Cassandra sedang berdiri di teras sambil sibuk menggulung tali yang menjadi penolong Cassandra tadi. Dia sudah pasti akan menyadarinya. Mereka meninggalkan jejak terlalu jelas.

Kevin dan Cassandra turun dari motor. Cassandra menunduk bisu sambil terus menggenggam tangannya sendiri. Kevin menatap cewek itu lama dan akhirnya merangkul bahunya untuk maju bersama ke hadapan Felisya.

"Selamat malam tante. "

Felisya berbalik. Kesan pertama adalah wanita itu sangat menawan. Tubuhnya tinggi, ramping dan berlekuk sempurna. Wajahnya tidak cantik ataupun jelek. Pas untuk seorang wanita single yang menolak tua. Dia dan Cassandra lebih terlihat seperti kakak beradik.

"Ara bisa kamu jelasin? "

Ara ya nama panggilan rumahnya?

Tapi sang Ara-nya tidak bergeming sama sekali. Kevin pun berujar dengan sopan, "Saya Kevin Anggara, tante. Temen kelasnya Cassandra. Saya yang ngajak Cassandra nya keluar rumah dengan cara seperti yang tante lihat. Saya nekat karna saya cuman pengen ngehibur dia. Saya minta maaf jika memang cara ini salah, tapi niat saya murni buat ajak dia main ... Bukan yang tidak tidak seperti di pikiran tante. "

Felisya bersidekap tenang. Dari wajahnya dia tidak terlihat begitu marah. Tapi tetap memancarkan hawa tidak enak. Kevin pernah mendengar cerita bahwa Felisya itu wanita kuat yang melahirkan, merawat dan menghidupi Cassandra seorang diri tanpa lelaki. Dia dengan sebutan single parentnya bukan lagi rahasia di lingkungan sekolah.

Tapi baru kali ini Kevin melihat langsung wujudnya. Karena selama ini setiap kali Kevin datang ke rumah Cassandra, wanita ini tidak pernah ada. Selalu Cassandra seorang diri. Ternyata di jam seperti ini baru bisa terlihat? Ck, pekerjaan memang nomor satu.

"Siapa yang nyuruh kamu jawab? " sahut Felisya bernada dingin. Sama persis seperti anaknya.

Gerak cepat, Kevin langsung merogoh dompetnya dan mengeluarkan KTP, ia menunjukkan benda kecil itu langsung ke wajah Felisya sambil berujar, "Kebetulan saya warga Indonesia, punya hak bicara. "

DISCOMFORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang