DISCOMFORT #12 Tawuran

723 40 5
                                    

Sepuluh orang berjaket hitam dengan kompak bertulis A N T A R I K S A di bagian belakangnya, terlihat berkumpul untuk memulai suatu pertikaian. Mereka dipimpin oleh sang ketua Adhan Nathaleon Zevaro dan empat sekawannya yaitu Kevin Anggara, Valentino, Muhammad Rehanzik, dan Anjas Hermawan. Lima anggota lain berbaris acak di belakang sebagai benteng pertahanan.

Sekarang sudah memasuki pukul sepuluh, yang berarti jam pelajaran kedua belum selesai. Tapi dua geng nakal dari sekolah berbeda itu berinisiatif memulai sebuah pertikaian dengan bangganya.

Satu masalah menjadi ombak besar bagi mereka. SMA Kencana menantang duel kelompok karena sebuah isu bahwa Antariksa adalah geng motor yang tak pernah bisa dikalahkan. Isu itu tersebar luas seJakarta. Mereka selalu ditakuti, dihindari, dan dihormati oleh rakyat biasa. Bahkan geng motor paling kuat seperti SMA Merah Putih saja berlutut pada Antariksa.

Sebenarnya Antariksa tidak suka mencari masalah. Tapi kalau ada yang menantang duluan seperti ini malah jadinya ajak main tembak-tembakan.

Beberapa menit mereka saling menatap tajam satu sama lain. Kedua kelompok itu sudah bersiap dengan kuda-kudanya. Hingga suara nyaring dari ketua SMA Kencana terdengar, "SERAAAANG!!! " maka perkelahian itu tidak lagi bisa dihindari.

Sasaran mereka dari ketua lawan ketua, anggota lawan anggota. Antariksa memang nakal, tapi jiwa kompaknya selalu dijaga sampai mati. Ketika salah satu dari mereka jatuh terpukul, yang lain langsung menggantikan. Prinsip mereka adalah ketika salah satu gugur, perkelahian itu tidak pantas disebut menang. Satu anggota gugur, gugur semua.

Jumlah anggota geng SMA Kencana terhitung lebih banyak dari Antariksa. Tapi hingga detik ini Antariksa berhasil unggul. Beberapa dari anggota lawan jatuh tak berdaya.

"Lo Kevin Anggara kan? "

Kevin dan lawannya saling mencengkram kerah baju. Kevin siap memukul wajah cowok yang tidak ia tau siapa namanya itu.

"Sekelas sama Cassandra Felisya? "

Mata Kevin langsung menajam. Cukup kaget mendengar nama itu. Sedangkan satu pukulan sudah mendarat duluan ke hidung lawannya sampai berdarah.

"Tau siapa pacarnya? "

Kevin tidak menjawab. Ia memilih diam lantaran tidak tau harus menjawab apa. Berusaha tidak peduli adalah jalan terbaik. Perkelahian pun terus berlanjut. Sampai titik darah penghabisan tidak ada yang mau mengalah. Walau Kevin berhasil membuat lawannya tidak berdaya, dia masih mampu berdiri dan terus melawan.

"Kenal Ezra Alexandrov? "

Sial, banyak tanya.

Dilihat dari ekspresi Kevin, lelaki itu tersenyum miring sambil melanjut, "Dia musuh gue, "

Tangan Kevin tertahan sebelum pukulan kesekian kali mengena rahangnya. Ia seketika menurunkan tatapannya hanya untuk membaca name tag lelaki itu.

Raka Admaja.

Raka berujar lagi, "Dan siapapun yang jadi musuh gue ... Bakal gue hancurin orang terdekatnya. "

Satu tonjokan berhasil pukul mundur Raka sampai menabrak motornya sendiri. Dia terlempar cukup jauh sampai tidak mampu lagi berdiri. Raka dalam keadaan mengenaskan, kalau saja teman anggotanya tidak membantunya berdiri dia sudah mati.

Sekali lagi ... Kevin ingin menonjoknya. Sekali lagi ... Kevin ingin menghabisinya. Agar dia tidak menyebut nama Cassandra dengan wajah jelek seperti itu. Tapi kedatangan seseorang dari arah samping dengan langsung berdiri membentangkan kedua tangannya membuat cowok itu berhenti. Yang barusan dipikirkan tiba-tiba berdiri di depannya.

DISCOMFORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang