Pagi ini waktunya pemilihan umum Ketua dan Wakil OSIS periode 2019-2020. Cassandra duduk menyandar pada kursi kayu panjang di pinggiran panggung tempat pemilihan tersebut. Lantaran permintaan ngotot dari Putri makanya Cassandra di sini.
Sedangkan Putri sendiri sedang sibuk mengambil gambar Arka yang tengah duduk berdua bersama rivalnya Athala.
Ugh, Athala.
Sudah tiga hari berlalu dan Cassandra tidak pernah lagi bertatap muka dengannya. Entah karena Cassandra yang menghindar atau memang mereka tidak ditakdirkan untuk bertemu. Putri kemudian datang menghampiri Cassandra seraya memperlihatkan senyum sumringah seperti biasa.
"Stok gue nambah, " ujarnya bangga.
Sambil melihat hasil jepretan tadi dari kamera cannon kesayangannya, Putri berujar lagi tanpa fokus ke Cassandra, "Tadi Kevin nyariin lo. "
"Hem. "
"Kalian masih berantem? "
"Tujuannya? "
Putri mendesis, melirik Cassandra sinis, "Nanya balik lagi Cas? Jawab kek. "
Cassandra adalah spesies manusia yang tidak pernah peka dengan pertanyaan. Jika pertanyaan itu menurutnya tidak masuk akal, maka ia akan menjawabnya dengan pertanyaan pula. Bukan juga ribet, tapi meringankan keribetan.
"Iya, apa tujuannya kami berantem? "
Putri hanya bisa memaki dalam hati. Cassandra tidak suka kata-kata kotor. Ia bisa mendengar orang lain mengungkapkannya, tapi ia tidak akan pernah.
Cewek itupun berdiri, "Gue nyoblos dulu, " lalu melangkah tenang menuju panggung. Di sana baik Athala, Arka, dan Ezra, menatapnya semua. Padahal banyak antrian siswi juga yang belomba-lomba coblos untuk mendapat perhatian tiga lelaki itu.
Setelah menyoblos dan mencap biru kelingkingnya, Cassandra menepi lagi. Namun langkahnya terhenti ketika suara nyaring dari sound system menyebut namanya secara tiba-tiba. Membuat semua manusia yang berada di lokasi yang sama menatap kompak ke arahnya dalam kesenyapan.
"Halo semua selamat pagi. Ada yang mau gue omongin ke seseorang. "
Dia Kevin Anggara.
"Lo tau gue nakal, suka melanggar, dan buat lo sakit kepala tiap hari. "
Sekarang dalam level Cassandra sedang menahan emosi yang kian tersulut. Mungkin cowok itu belum tau bahwa Cassandra benci jadi pusat perhatian. Cassandra benci dilihat banyak orang karena hal bodoh seperti ini. Apalagi dalam situasi Cassandra tidak mau menjawab atau membalas sepatah katapun karena marah.
" ... Lo juga tau gue nggak sesempurna ekspetasi lo. "
Padahal awalnya ia sudah tidak lagi memikirkan kejadian tiga hari yang lalu itu. Karena menurutnya tidaklah penting, banyak tugas rumah yang penting dipikirkan dan dikerjakan. Tapi seperti biasa, Kevin tidak pernah membiarkannya tenang.
Sekali saja.
"But you don't know i sincerely like you. "
Hanya dengan kalimat sederhana itu para siswi yang menyukai Kevin jadi membenci Cassandra seketika. Kompak memusuhinya karena Cassandra yang sama sekali tidak merespon bahkan tidak melihat ke arah Kevin sama sekali. Kevin berhasil membuat rasa benci ini tambah.
"Maafin gue ya. "
Cassandra melangkah pergi ingin segera menutup diri. Namun ada tangan seseorang yang tiba-tiba mencekalnya.
Dan tau dia siapa?
Ezra Alexandrov.
"Ini kenapa? " tanya cowok itu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Teen FictionTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...