Menjelang pagi sekitar pukul empat subuh, Cassandra sudah bersiap ke sekolah. Ia sudah berpakaian rapi dan tengah duduk mengunyah roti tawar sekaligus meminum segelas susu. Felisya yang melihat itu langsung mendatangi anaknya. Dia barusan keluar kamar dengan masih berpakaian tidur.
"Kenapa pagi-pagi sekali? "
Cassandra mengangkat bahu acuh, "Kebangun doang. "
"Gak biasanya. "
Felisya ikut duduk, juga mengoles selai cokelat di rotinya. Bedanya Felisya tidak minum susu melainkan kopi hitam.
"Besok mobil kamu tiba, " ucapnya kemudian.
Cassandra mengangguk saja. Namun ia barusan mengingat kalimat Kevin tadi malam. Terdengar tidak masuk akal tapi harus ditanyakan.
"Ma ... "
"Iya nak? " sahut Felisya sambil perlahan menyerput kopi.
"Semalam jam berapa mama pulang? "
"Seperti biasa. Kenapa? Ada sesuatu? "
Cassandra menggeleng, "Enggak tanya aja. "
Sepertinya memang tidak ada apa-apa. Felisya juga terlihat biasa saja. Padahal kalau dia tau ada wujud cowok mendatangi rumah ini di malam hari untuk menemui anaknya, pasti akan menjadi ladang perkelahian bagi mama anak. Entah Cassandra mau mempercayai kata-kata Kevin atau tidak, Cassandra tidak peduli.
Lagi pula kalau memang sampai tetangga mereka tidak ikut campur dan Felisya tidak tau, berarti hidup Cassandra dalam keadaan baik-baik saja. Ia bisa menghela napas legah untuk pertama kali.
"Ara pamit pergi ya. "
"Mama antar? " tawar Felisya bersiap berdiri.
Namun ditolak Cassandra, "Biar Ara naik bus. "
"Baiklah hati-hati. "
Cassandra pun bergegas pergi. Namun sebelum itu ia memakai sepatunya terlebih dahulu di tempat sepatu pintu depan selain pintu utama. Felisya dan Cassandra menggunakan pintu tersebut ketika pergi kerja dan sekolah karena dibuat bersamaan dengan rak sepatu dan penyimpanan payung. Alas kaki mereka juga disimpan di sini.
Ngomong-ngomong cuaca memperingatinya bahwa akan hujan deras hari ini. Oleh karena itu Cassandra mengambil satu payung putih polos transparan dari tempat penyimpanan payung. Namun ketika payung itu ditarik, sebuah kertas juga ikutan tertarik. Cukup penasaran Cassandra langsung mengambil dan membacanya.
Kevin Anggara? Kepala sekolah? Surat permohonan izin kerja sama? Apa-apaan anak ini?!
"MAMA?!! "
"Iya nak? " Felisya menyahut dari dalam.
"Tadi malam mama pake payung Ara? "
"Iya soalnya mama buru-buru. Di kota hujan terus kemarin. "
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Novela JuvenilTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...