Di pukul delapan pagi yang cerah Cassandra sudah bersiap rapi berdiri di luar pagar. Bermaksud menunggu orang-orang yang katanya mau menjemput. Sebenarnya ini termasuk perlakuan khusus bagi teman yang orang tuanya sejenis 'Felisya'. Wujud mereka harus benar-benar muncul di hadapan Felisya sebagai pembuktian bahwa anaknya tidak berbohong. Bahkan Felisya bela-bela datang telat ke rumah sakit setelah Cassandra dijemput dulu.
Cassandra sendiri dibaluti crop top putih yang jelas memperlihatkan sedikit perut dan punggung indahnya serta atasan dada yaitu bagian ceruk leher yang sedikit terbuka. Tak lupa pula rok pantai berwarna polkadot hitam putih. Hari ini pakaian Cassandra cukup memperlihatkan lekukan tubuhnya yang ramping dan mempesona. Cassandra juga tidak mengikat rambutnya agar terlihat lebih menawan.
"Ara, " panggil Felisya yang kebetulan sedang berdiri di sebelahnya. Mereka sedang menunggu bersama di depan pagar.
"Iya ma, " jawab Cassandra sibuk memperhatikan jalanan sepi di depan.
"Udah lengkap persiapanmu? "
Cassandra mengangguk.
"Ini kok cuman tas ransel doang? "
Cassandra refleks melihat ke arah tas ransel hitamnya. Benar, memang hanya satu ransel saja yang Cassandra bawa. Ia pun menjawab, "Ya kan semalam doang. "
"Perlu barang lain? Biar mama singgahin. "
Cassandra tersenyum kikuk. Hal mustahil membiarkan Felisya tiba-tiba ikutan datang ke hang out para anak remaja labil seperti mereka. Ini saja Cassandra setujui karena menghargai ajakan teman-temannya. Dan juga ... Usaha Kevin dalam meminta izin. Staycation inipun juga rencana dari nyokap Kevin untuk menyenangkan hari anaknya saja.
"Gak usah. Ara bisa urus diri Ara sendiri, " ucapnya meyakinkan.
Felisya lantas mengangguk paham sekaligus mengusap puncak kepala Cassandra lembut. Untuk beberapa detik Cassandra dibuat tercengang. Perlakuan itu memang tampak biasa, tapi hal langka bagi Cassandra dari Felisya. Cassandra hanya bisa tersenyum kikuk sambil menunduk memainkan jemari kakinya.
"Setelah kamu pulang ada yang mau mama bicarakan serius. "
Namun ternyata perlakuan baik barusan ada maksudnya. Cassandra refleks mendongakkan kepalanya sekaligus memperlihatkan ekspresi bingung.
"Tentang apa? " tanyanya serius.
"Nanti. "
"Bimbel Ara? Jadi mama tambahin waktunya? "
"Bukan itu. "
"Trus? "
"Buat masa depan kamu dan ... Karir mama. "
"Karir?! "
Felisya bergumam tenang. Tak lagi melanjutkan kalimatnya karena mobil jemputan Cassandra tiba-tiba datang dari arah belakang Cassandra berdiri. Cassandra terpaksa menunda rasa penasarannya dan beralih menyambut kedatangan teman-temannya. Begitu pun Felisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Teen FictionTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...