Boyfriend : Lima menit aku sampai
ReadCassandra menatap pantulan wajahnya pada cermin kamar mandi. Untuk sentuhan terakhir, Cassandra mengoles sebuah liptint pink natural yang menambah kesan pink oleh bibirnya yang cantik natural.
Ia suka memakai make up. Biasanya ia mengoleksi banyak make up remaja khusus untuk waktu-waktu tertentu seperti sekarang. Menurut penglihatan orang, wajah Cassandra itu selalu menyeramkan dan tidak bersahabat. Lalu ketika Cassandra belajar menggunakan make up, Cassandra bisa memoles wajahnya sedikit lebih ramah.
Cassandra pamit pulang pada Kak Deva dan teman-teman ballet karena harus pulang duluan. Padahal jam latihan masih tersisa banyak. Tiga puluh menit sebelum jam pulang sebenarnya.
Cassandra berdiri di depan gedung menunggu sang pengirim pesan whatsapp tadi. Dan sesuai janji, Ezra datang tepat waktu. Cowok itu membawa mobil sedan merah yang biasa dia bawa ketika bersama Cassandra. Apalagi di waktu berdua seperti ini.
"Selesai les balletnya? "
Cassandra masuk mobil sambil bergumam sebagai jawaban atas basa basi tersebut.
Malam ini Ezra dan Cassandra berinisiatif kencan. Sebenarnya Ezra sudah menginginkan kencan berdua dari lama, tapi selalunya Cassandra harus teliti mencari waktu di sela-sela kesibukannya. Dan sekarang pun waktu mereka tidak banyak. Hanya satu setengah jam sebelum pukul dua belas malam.
Dimanfaatkan benar agar sekali saja mereka bisa punya waktu berdua lepas dari lingkungan sekolah, teman, pelajaran dan rumah. Tidak ada yang tau mereka pacaran bahkan sahabat Cassandra sendiri. Ia menyembunyikan ini demi kelancaran hubungan mereka dari orang ke tiga.
Saling berkomitmen untuk saling diam. Diawali oleh Cassandra yang siap menerima Ezra dalam hidupnya, berarti Ezra harus berjanji untuk mau menerima prinsip Cassandra yaitu backstreet.
Mengapa?
Cassandra belum terbiasa dengan orang-orang. Apalagi hubungan ini sangat tidak disangka-sangka oleh banyak orang. Cassandra Felisya? Mencintai? Pacaran? Dengan adik kelas pula. Ezra Alexandrov adalah siswa terkenal yang tampan, kaya, dan menjabat sebagai ketua eskul karate. Pikirkan bagaimana tanggapan fans Ezra?
Apalagi saat ini dia duduk di kursi osis, ketenarannya akan makin bertambah sampai luar sekolah. Sangking banyaknya penggemar cowok itu, kadang Cassandra harus jadi Dewi penyabar. Mungkin jika tuhan menciptakan batas dari rasa sabar, Cassandra satu-satunya orang yang bisa menyebol batas itu.
Dan tau?
Ezra juga pemain wanita.
Mungkin Ezra menganggap Cassandra biasa saja. Karena dalam hubungan mereka Cassandra satu-satunya pihak paling dewasa. Umur Ezra di bawahnya, masih sangat labil. Jadi kadang Cassandra berperan jadi kakak dan pacar dalam satu waktu. Ia harus mengerti seluk beluk hidup cowok itu.
Pertama kali Cassandra bertemu Ezra adalah ketika Ezra kelas sepuluh dan Cassandra kelas sebelas dulu. Tepatnya di rumah mewah keluarga Alexandrov. Dengan tujuan untuk mengerjakan tugas kelompok bersama sahabat dekat Cassandra yaitu Jessica Alexandrov. Dan kebetulan Jessica itu kakaknya Ezra.
"Cassandra? "
Cassandra terbuyar dari lamunannya, "Iya. "
"Boleh aku tanya sesuatu? "
Sebelum menjawab Cassandra menoleh sebentar untuk sekedar melihat wajah Ezra yang tenang dan fokus menyetir, "Boleh. "
"Dia masih suka ngejar-ngejar kamu? "
"Siapa? "
"Kakak kelas yang tadi. "
Cassandra terdiam. Langsung menoleh ke depan sambil memperhatikan gantungan mainan paus kecil di perantara kaca depan mobil. Ezra spontan menoleh demi melihat wajah santai Cassandra yang sama sekali tidak menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Teen FictionTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...