Sebelum masuk ke bawah sebaiknya baca ulang part sebelum ini agar lebih nyambung. Soalnya part 18 lanjutan dari part 17.
Kalo udah langsung gas aja okay?
HAPPY READING!!
...
Dengan sigap tubuh Cassandra berhasil Kevin tangkap. Rasanya ingin langsung maki, tampar atau lempar, tapi Cassandra masih dihantui rasa takut jadi hanya bisa terdiam memeluk diri sendiri. Saat ini Cassandra berada dalam gendongan Kevin ala brytal. Bisa-bisanya juga Kevin menyengir tanpa dosa seperti itu. Sialan.
"Kaki lo masih sakit, Cas. Gue tuh peka. ""Yaudah turunin!! "
"Hold on princess, " Kevin membawa Cassandra ke motor untuk mendudukkannya di jok belakang.
Dia lalu mencari sembarang sendal dari depan pintu dan memakaikannya pada kaki Cassandra. Swallow biru. Cassandra sepertinya suka warna biru. Bisa dilihat dari dinding kamarnya juga terlihat sangat jelas tadi.
Tidak seperti biasanya, kali ini Cassandra menurut. Ia tidak bertenaga untuk melawan, "Kita mau kemana? " tanyanya kemudian.
Dilihat dari kondisi depan rumah yang tergantung tali dari lantai dua, Felisya pasti akan marah. Belum lagi Cassandra hanya memakai kaos biasa dengan celana pendek semapai lutut. Pikiran wanita itu pasti akan kemana-mana.
"Ini malam minggu, gak baik di rumah aja kayak mayat hidup. "
"Lo-"
"Tenang ... " Kevin membuka jaket tebal hitam dari tubuh kekarnya untuk dibaluti ke tubuh Cassandra, "Cewek gue gak boleh kedinginan. Gue aja yang sakit, kan lo jago, gak butuh gue buat dijagain. "
"Ck! "
"Tapi butuh gue buat disayang. "
Tanpa berlama ria, Kevin pun menancap gas pergi meninggalkan rumah dua tingkat tersebut dengan kelajuan stabil. Sekarang di benak Cassandra ada rasa senang tersendiri karena sudah mengalahkan rasa takut akan Felisya. Akhirnya untuk pertama kali ia bisa menghirup udara segar malam hari kota Jakarta tanpa pikiran berat.
Lampu-lampu jalan, bunyi klakson kendaraan, musik-musik jalan, pedagang asongan, penjual rombengan, mas pentol, sampai pak polisi di seberang sana ... Rasanya mereka semua sedang tersenyum ke arah Cassandra. Seakan menyambut baik kehadiran cewek itu.
Kevin melihat senyum Cassandra dari spion kanan. Inilah mengapa Kevin sengaja tidak memakaikan dia helm, supaya bisa puas dipandang.
"Nanti aja ya makasihnya, " teriak cowok itu lantang.
"Gak ada yang mau bilang makasih. "
"Gantinya peluk gue. "
"Enggak. "
"Entar lo nyesel. "
"Gak Kevin gue-KEVIN ANGGARA!!!!! "
Kecepatan motor langsung naik ke atas rata-rata. Dengan lihai Kevin menyelip setiap kendaraan di depannya, menyelonong lampu merah dan melewati tikungan tajam dengan gaya motornya yang nyaris menyentuh aspal. Hal ini sudah biasa baginya, tapi ada yang berbeda sedikit yang membuat Kevin tidak berhenti melaju, Cassandra memeluknya. Erat sekali lantaran takut setengah mati.
"Kevin Kevin Kevin!!!! "
"Iya sayaang? "
"Pelanin dikit! "
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Teen FictionTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...