"Beri gue alasan jelas. "
Kevin menyandar pada pintu mobil Cassandra. Cewek itu berniat langsung pulang tapi malah bertemu Kevin di sini. Dia dan tatapannya menyiratkan bahwa pengumuman tadi tidaklah enak didengar telinga. Cassandra dari awal sudah tau Kevin akan berlaku seperti ini. Makanya sekarang Cassandra mencoba tenang.
"Gue nggak tertarik pada kegiatan semacam itu, " jawabnya.
Kevin bersidekap, menatap intens bola mata Cassandra. "Jadi diskusi malam itu juga lo nggak tertarik? "
"Sebelum keputusan gue berubah. "
"Nah .... Maksud pertanyaan gue adalah kenapa keputusan lo bisa berubah? "
"Privacy. "
Kevin berdecih, "Privacy? Di waktu seperti ini? Setelah lo boongin orang? You still say it pricacy? Cas-"
"Kevin, menyingkir. Gue mau pulang. "
Kevin spontan menggeleng, "Nggak bisa. Gue butuh alasan. "
"Alasan gue udah jelas .... Gue nggak tertarik. "
"Cassandra serius lo itu punya pemikiran gimana sih? Suka banget nyenengin orang lalu dibuat sakit hari for no reason? "
"I have reason, vin. "
"Apa?! "
Cassandra menghela napas panjang, kelakuan Kevin mulai membuatnya kesal. "Menyingkir sekarang. "
"Ah .... Gue harus ketemu tante Feli dulu ya? "
Tatapan Cassandra refleks menajam. Ia menyikut lengannya untuk mendorong leher Kevin. Dalam situasi seperti itu Kevin malah tertawa. Cassandra nyaris kehilangan kesabaran. Cowok ini memang berniat main-main dengannya.
"Gue tau niat lo sama gue, vin. Alena lebih berpotensi. Tapi lo butuh gue demi kepentingan rasa lo. Siapa yang egois? " titah Cassandra tepat sasaran.
Kevin langsung berhenti tertawa. Tatapan mereka semakin fokus. Terlalu dekat sampai suara napas terdengar oleh satu sama lain. Kali ini Cassandra sangat berani menunjukkan wajah antagonisnya pada Kevin.
"Oke gue juga mau mundur, " ucap cowok itu setelah lama saling diam. Cassandra refleks melepas tangannya dari leher Kevin.
"Untuk apa? "
"Untuk fokus mencari alasan lo. "
"Dasar gila. "
"Gue emang udah gila, Cas. Dari awal jatuh cinta ke lo gue emang udah gila. "
Cassandra memalingkan wajah. Jika bahasannya sudah begini Cassandra malas dengar. Kevin kemudian memperbaiki letak kerah kemejanya lalu berdiri tegap bersiap pergi dari hadapan Cassandra. Dia memasukkan tangannya dalam saku celana. Namun Cassandra harus mendengar beberapa kata sebelum dia benar-benar pergi.
"Sikap lo sekarang, menjauh dari gue .... Percuma. Gue akan tetap ada di sisi lo untuk penyadaran bahwa hidup bukan cuman tentang ambisi diri sendiri. "
Entah mengapa Cassandra langsung melempar pertanyaan di luar topik, "Semalam itu .... Lo kemana? "
Kevin diam.
Cassandra berujar lagi, "Sem-"
"Kak Kevin!! "
Arah fokus Cassandra beralih ke seorang gadis mungil yang berlari kecil ke hadapan Kevin dengan memeluk beberapa buku. Gadis itu terlihat bersemangat bahkan setelah memotong pembicaraan orang lain. Cassandra menatapnya dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Novela JuvenilTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...