Semua orang berpencar mencari. Kelas sepuluh, sebelas, dua belas, panitia, semua ikut membantu. Ervin juga memberitahu jejak-jejak yang mungkin bisa menunjukkan arah jalan di mana Cassandra berada. Sementara itu Kevin, dia mencari sendiri. Bahkan menjadi orang pertama yang memasuki hutan pedalaman hutan.
20.13
Sial.
Malam telah tiba.
Dan Kevin belum dapat apa-apa.
Cowok itu kemudian menyalakan senter ponselnya lalu kembali mencari secara teliti. Bawah pohon, rerumputan, batu-batuan, juram, bahkan suara hewan buas pun mulai terdengar di sekeliling.
Cassandra ... Dia sendiri. Ini sudah malam dan dia tidak ditemani oleh siapa-siapa.
"CASSANDRA!!! "
"CASSANDRA SAHUT APAPUN KALO DENGER SUARA GUE!!! "
"GUE MOHON JAWAB APAPUN!! "
Terus mencari, memasuki dalam-dalamnya hutan, Kevin teriak. Semua sudut ia arahkan senter. Hari sudah sangat gelap dan pencahayaan minim sama sekali. Kevin harus lebih berhati hati memperhatikan langkahnya.
"CASSANDRA!! "
"CASSANDRA FELISYA!! "
"GAK PERLU TAKUT GUE KEVIN! "
"SI COWOK KERAS KEPALA!!"
"TOLONG LO DI MANA!!! "
Mengusap wajahnya gusar, Kevin nyaris menyerah. Lantaran terlalu bersemangat sampai lupa ia sudah melewati jalan mana saja. Ini terlalu gelap. Jejak apapun sudah pasti kabur. Mana ... Rintik? Astaga Hujan!!
Kevin berlari kecil menepi ke bawah pohon besar terdekat. Bersandar sambil menatap langit-langit malam tanpa bintang. Demi Tuhan Kevin was-was saat ini, ia khawatir, takut, tidak bisa tenang sebelum menemukan Cassandra. Cewek itu ... Sedang apa, di mana, dalam keadaan apa.
Bisa saja dia jatuh ke jurang ... Atau terluka.
Dan bahkan lebih parah dia bisa saja dimakan binatang bua- tidak, tidak akan. Kevin berjanji akan memakan balik binatang buas itu kalau sampai berani mencoba menyentuh Cassandra barang sehelai.
Cassandra itu ... Kevin menyukainya. Dari atas sampai bawah Kevin suka. Rambutnya, tangannya, kakinya, sifatnya, wataknya, tatapannya, dan ketulusan klise apa adanya. Dia bukan pendusta atau orang munafik. Jika mau marah yah dia marah. Jika senang yah dia senang. Jika jengkel yah dia jengkel.
Kevin sudah pernah merasakan tiga masa itu.
Senang?
Ketika Cassandra datang bulan. Iya, keterbalikan dari sifat aslinya. Jika cewek lain akan berubah seperti harimau kelaparan, dia malah seperti kucing butuh belaian. Memang tidak setiap hari, tapi Kevin sangat mensyukurinya. Momen langka yang patut diabadikan. Mungkin Kevin satu-satunya cowok yang senang akan takdir Tuhan bahwa 'wanita haid setiap bulan'.
Hahh ... Cassandra Felisya.
Si cewek ajaib yang sejak pertama bertemu langsung Kevin suka. Sejak di depan mini market waktu itu, kebetulan sekelas, lalu ternyata sahabat Dera, sering ketemu, dan boom jatuh cinta. Iya, ini terdengar agak kekanak-kanakan tapi percayalah ... sesederhananya cinta sejati adalah ketika datang dari pandangan pertama di masa SMA.
Well ... Hujan makin deras.
Kevin merogoh jaket dari ransel lalu menghangatkan tubuhnya. Menerobos? Boleh kah? Kevin rasa yang pantas mendapatkan kehangatan untuk saat ini adalah Cassandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Fiksi RemajaTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...