DISCOMFORT #39 Staycation (2)

231 12 3
                                    

"Nungguin apa di sini? "

Pertanyaan datang dari Kevin Anggara ketika melihat Cassandra sedang duduk lama di lobi sambil memandang orang berlalu lalang.

Cassandra menjawab tenang, "Pesanan bubur. "

Kevin mengangguk mengerti. Makan siang tadi kalau anak-anak lain menikmati sajian hotel, Cassandra beda sendiri. Ia tidak makan makanan luar karena tau makanan tersebut berbumbu banyak dan bermacam-macam rasa. Sedangkan Cassandra sendiri terbatasi oleh kandungan makanan di setiap suapannya.

"Gue duduk di sini ya, " pinta Kevin mengambil duduk di samping Cassandra. Cassandra mengangguk saja.

Lalu keduanya terdiam sama-sama memandang depan. Di mana lobi hotel ini sedang ramai akan manusia. Terlebih terdapat kolam renang di samping sana. Rencananya mereka setelah makan siang langsung main-main di kolam renang. Cuman masih pada istirahat sebentar setelah makan siang tadi. Makanya Cassandra pakai waktu kosong ini untuk mengisi perutnya juga.

"Coba lo liat anak kecil baju cokelat di sana, " tunjuk Kevin dengan jemarinya. Cassandra refleks melihat ke sana. Benar, ada anak kecil berdiri sendirian memeluk bonekanya dan berlaku seperti orang kebingungan.

Kevin melanjut, "Sebenarnya dia gak minta berada di sini. Tapi dunia menyuruhnya untuk berani ambil peran disaat dia sendiri tidak tau perannya apa. "

"Analogi lo kejauhan, " decih Cassandra.

"Ya ... Mungkin. Gue cuman pengen lo tau setiap manusia memiliki perannya masing-masing. Tidak ada kalimat 'percuma hidup, lahir dan napas'. "

Cassandra mengangguk paham, "Gue tau kok. "

Kevin tersenyum tipis memandang wajah Cassandra dari samping. Lalu kembali menghadap depan seakan puas menyaksikan kecantikan pujaan hatinya. Cassandra Felisya memang memiliki daya tarik sendiri. Entah dari tampangnya, ekspresinya, tutur katanya dan sorot mata yang jarang sekali ramah. Walaupun beberapa orang tau bahwa Cassandra sangat baik hati. Tapi sering disalahpahami.

"Boleh gue tau kenapa lo setuju ikut staycation ini? " tanya Kevin.

Cassandra menoleh sebentar baru menjawab, "Gak ada alasan khusus. "

"Yaah masa sih? " Kevin memelas.

"Gue cuman ... Menghargai rencana nyokap lo. "

Kevin tertawa kecil. Tidak, dia tersenyum miring. Lantas menarik perhatian Cassandra untuk menatap bola matanya.

"Sengaja buat diri sedih supaya lo perhatiin, " ucap Kevin bangga.

Cassandra spontan menepuk jidatnya ke jidat Kevin. Kevin meringis kesakitan tapi masih sanggup tertawa. Cassandra sendiri cuman bisa geleng-geleng kepala sambil memegang teguh rasa sabar yang kian membesar jika berhadapan dengan manusia berwujud Kevin Anggara. Dia memang memiliki sejuta hal aneh yang berhasil buat hidup Cassandra aneh juga.

"Sekarang gue gak akan nuntut lo buat suka gue balik. "

Okay ... Pernyataan barusan berhasil menampar jiwa Cassandra. Kevin mengatakannya setelah seratus delapan puluh derajat berubah jadi serius. Tatapan matanya menyorotkan keseriusan yang nyata. Di saat tadi pagi, baru saja Kevin membuat Cassandra tertawa dengan tingkah pecicilannya. Lalu tiba-tiba dia datang dengan kalimat seperti itu. Di situasi tidak memungkinkan ini.

"Kok tiba-tiba? " tanya Cassandra.

Kevin mengangkat bahu acuh, "Nyatanya memang seperti itu kan? " dia menjeda sebentar. "Gimanapun ke depannya, cerita kita hanya akan terus berujung gak jadi apa-apa. "

Setelah lama terdiam saling menatap bola mata, disertai degupan jantung Cassandra yang tidak karuan, Kevin pun pamit pergi kembali ke kamarnya. Meninggalkan Cassandra dengan kekalutannya menatap punggung Kevin hingga benar-benar menghilang. Cukup tercengang selama setengah jam karena pertama kali mendengar kalimat asing tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISCOMFORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang