Yuhu, bertemu lagi.
Vote, komen, dan share yah!
Happy reading 💕
...
"Nih! "
Cassandra menyodorkan beberapa lembar kertas penting pada cowok yang kini menautkan kedua alisnya. Athala cukup terdiam lama karena memandang Cassandra yang cukup berani mendatanginya di saat puluhan fans Athala memantau dari ujung pukul ujung.
"Berkas semua murid, " lanjut Cassandra agak risih ditatap seperti itu. Tapi dia tidak ingin membuang waktu lama bersama pangeran sekolah itu, dia pun berbalik pergi setelah mengucapkan permisi.
Namun tanpa pikir panjang Athala menghentikan dia, "Tunggu! "
Langkah Cassandra dan cowok yang sedang dia genggam tangannya berhenti kompak. Membuat sang pangeran sekolah itu harus rela melangkahkan kakinya maju menghampiri.
Dan dia pun memiliki alasan jelas pada tindakannya, "Ezra kemana? "
"Kelelahan, " jawab Cassandra jujur.
"Gue tanya Ezra mana. "
"Dia kelelahan. "
"Lo gak ngerti sebuah pertanyaan? "
"Kamu tidak mengerti sebuah pernyataan? "
Athala menghela napas pelan. Ia hampir lupa bahwa siapa yang ia ajak berbicara barusan ini. Cassandra Felisya yang notabene adalah kakak kelas yang memiliki sifat sebelas duabelas dengannya 'kata orang'. Jadi ketika batu berdebat dengan batu, tidak akan ada finish karena mereka sama-sama keras.
"Tisak salah jika ketua menanyakan keberadaan wakilnya. "
Barulah terlihat Cassandra mengalah untuk menjawab. Sepertinya dia juga tidak ingin membuang-buang waktu apalagi dia membawa seseorang untuk berbicara dengan Athala. Seseorang yang Athala kenal karena sering berulah di sekolah dengan memperlihatkan jelas kebucinannya pada Cassandra sendiri.
"Apa yang akan kamu lakukan jika saya menjawabnya? " ketus Cassandra bersidekap. Dia baru saja melepas genggamannya.
"Hampirin dia. Kami harus mendiskusikan beberapa hal. "
"Lalu? "
"Lo gak harus tau urusan itu. "
"Maka katakanlah urusan kalian itu. "
Athala mengerutkan dahi bersiap emosi, "Lo-"
"Dia di UKS. Saling berbagi waktu lah untuk istirahat. Jangan memberatkan orang yang baru memulai ... Seperti pula dirimu. "
Sebelum lekas pergi, Cassandra sempat menatap lama kedua manik hitam Athala Deylon. Athala tidak kalah membalas tatapan itu hingga membuat keduanya menciptakan suasana tidak menyenangkan lagi.
...
"Kalian kenapa sih Cas? "
Kevin bertanya di sepanjang perjalanan mereka di koridor. Namun selalunya pertanyaan itu dianggap Cassandra tidak penting dan cuman dielakan. Ketahuilah Cassandra sementara ini sedang menenangkan diri. Terlihat berjalan namun pikirannya berlari.
"Hei Cassandra Felisya? Halo? "
Cassandra bergumam, "Hm. "
"Sumpah deh anjir lo jalan sambil tidur aja tetap anggun. "
Kevin mengatakan itu nyata adanya. Karena visual Cassandra tidak pernah bohong bahwa dia tetap cantik dengan keanggunannya. Sederhana tapi mahal. Tidak polos, tidak lebay, tidak imut, ataupun dibuat-buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISCOMFORT
Teen FictionTentang dia sang autophile, gadis penyendiri yang berambisius tinggi untuk meraih sebuah kesempurnaan paling baik dari apapun. Hingga proses kehidupan datar itu membawanya ke dunia lain seperti cinta. Tidak semata-mata untuk diterima, tapi ditanggu...