PM - Lo buaya? gue kadal!

10.8K 947 49
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

"Bayar kas, Bigel!" teriak gadis berambut gelombang sebahu.

Gadis dengan tinggi 155cm itu berlari mengelilingi kelas hanya untuk mengejar Bigel. Sebab, anak orang kaya yang satu ini malas sekali membayar kas. Padahal, hanya lima ribu seminggu. Keterlaluan, kan?

Aci menggeplak punggung Bigel menggunakan penggaris papan tulis.

"Aw! Sakit, anjrot!" pekik Bigel.

"Bayar kas, nggak?!" amuk Aci sembari memegang erat lengan Bigel, agar cowok itu tidak lari lagi.

"Gue nggak punya duit, Aci ...," jawabnya dengan nada yang dipanjangkan.

"Anak orang kaya kok nggak punya duit," cibir Aci sembari memutar kedua bola matanya malas.

Aci menggeledah kedua saku celana seragam Bigel, lalu ia menemukan benda kotak yang tebal. Ia membuka dompet itu, kemudian mengambil satu lembar uang berwarna biru.

"Nah, ini apa?" tanya Aci dengan menunjukkan uang biru itu di depan mata Bigel.

"Itu kertas doang, warna biru," telak Bigel.

"Alah, ngeles aja lo."

Aci hendak memasukkan uang itu ke sakunya, tetapi ....

Hap!

"Balikin uangnya, Bugil!" teriak Aci kesal.

Uang itu disahut dari belakang oleh Bigel. Sangat mudah untuknya, karena dirinya jauh lebih tinggi dari Aci.

"Enggak! Entar duitnya lo buat beli diamond! Lo kan, gila game," jawab Bigel.

"Lo juga gila game, anjrot!" semprot Aci balik.

"Bodo amat! Gue utang kas selamanya. Nanti gue lunasin kalo udah lulus!" putus Bigel.

"Orang gila, lo! Dasar bugil!" maki Aci.

"Gak papa gue bugil, gue kan, seksi," ujar Bigel seraya melenggak-lenggokkan tubuhnya.

"Najis!" Aci bergidik ngeri.

"Temen lo, tuh?" tanya Biru kepada Tara.

"Gak yakin sih, gue," jawab Tara dengan alis yang mengkerut.

Sedari tadi, Tara, Biru, Chenno dan Arthur memperhatikan perkelahian antara Bigel dengan Aci, sang bendahara kelas.

Mereka memang sering bertengkar, tetapi mereka juga sering mabar. Aneh bukan? Pagi tengkar, malam mabar.

"Menurut kalian, gue mutusin Bella, apa Dina?" tanya Arthur kepada keempat temannya.

"Dina, sih," jawab Bigel.

"Bella, sih," balas Tara.

"Dua-duanya aja, sih," sahut Biru dan Chenno bersamaan.

"Oke. Dua-duanya," putus Arthur.

"Enak ya, jadi orang ganteng. Suka cewe tinggal tembak. Kalo udah bosen, tinggal putusin," ucap Bigel.

"Makanya, jadi orang ganteng."

***

"Tai kucing panjang-panjang. Hukum murid sembarangan." Bigel ngoceh-ngoceh tidak jelas sedari tadi.

Pasalnya ia kesal, guru bahasa Indonesia yang baru itu sangat sering menghukum anak-anak Aroxer. Rupanya, guru muda nan cantik itu ada dendam kesumat.

PERFECT MISSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang