PM - Nasib Buruk

3.2K 327 13
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Demi apapun, Ayya tidak sudi tinggal di rumah Biru. Di rumah sang pembunuh itu. Bisa-bisanya sang mama berucap dengan enteng kepadanya jika dirinya menikah dengan papa Biru. Kartika juga menjelaskan jika dirinya sudah resmi bercerai dengan Papa Ayya. Fuck! Keluarga baru? Lebih baik dirinya tidak punya keluarga!

Ayya melengos kala melihat Keira yang nampak senang bermain dengan Biru. Hei, dirinya yang selama ini merawat Keira. Tetapi mengapa adik kecilnya itu lebih memilih orang baru sekarang? Kesal! Ia benci situasi ini.

Ayya beranjak dari sofa di ruang tamu itu, kemudian melangkahkan kakinya pergi dari rumah itu.

"Mau ke mana, lo!" tanya Biru sedikit berteriak.

"Bukan urusan lo!" ketus Ayya.

Biru menghela napasnya kecil, lalu kembali beralih kepada Keira. "Kalo gede jangan kayak kakak kamu, ya."

"Emang kenapa? Kak Ayya baik, kok," jawab Keira.

"Iya, baik, tapi anak perempuan gak boleh sering-sering keluar malem," jelas Biru.

"Oh ... Oke!" Keira mengangguk paham.

Di sisi lain ada Ayman---Papa Biru dan Kartika yang sedang bercengkrama di kamarnya.

"Maafin sikap Ayya ya, Mas, mungkin dia masih belum nerima hubungan kita," ucap Kartika.

Ayman mengangguk mengerti. "Iya nggak papa, perlahan juga dia bakal ngerti. Sama kayak Biru, kamu yang sabar ya, sama dia." Kartika pun ikut mengangguk.

Biru memang tidak bisa menerima kehadiran Kartika dua minggu yang lalu usai mereka menikah. Namun, cowok itu lagi-lagi tak menghiraukan kehadiran Kartika. Ia tidak bisa menganggap Kartika sebagai ibunya, karena ibunya hanya satu, yaitu Luna. Ibu yang telah meninggalkan dirinya di sini sendiri semenjak ia duduk di bangku kelas 1 SMP.

***

Ayya memberhentikan motornya di jalanan sepi yang biasanya digunakan untuk balap motor liar. Tapi kini tempat itu sepi, bahkan tidak ada satu motor pun yang terlihat.

Gadis itu duduk di trotoar tepat depan motor sport-nya. Kemudian ia membuka ponselnya guna melihat siapa saja yang mengirimkannya pesan.

⚔️DANGEROUS GIRL⚔️


Riana
Woyy gak ke markas lo? @Ayya

Aci
Sok sibuk @Ayya

Alana
Lagi galau kali si @Ayya
Sama kaya si @Nata

Ayya
Najis galau @Alana
Hari ini gue nggak ke markas dulu
Sorry

Setelah membalas pesan dari teman-temannya, Ayya kembali mematikan ponselnya dan memasukkan ke saku celananya.

Brumm! Brum! Brumm!

Derum motor dari arah kanan menginterupsi pendengaran Ayya. Gadis itu hendak menoleh, namun tak jadi karena lampu motor itu yang sangat menyorot. 

"Siapa, sih!" gerutunya dalam hati saat motor itu masih bersuara.

Pengguna motor itu akhirnya mematikan mesin motornya dan turun dari motor.

"Ngapain lo di sini? Mau diculik om-om, lo?" tanya cowok itu.

"Arthur? Ngapain lo ke sini?" tanya Ayya balik. Ia mendengus malas kala ada seseorang yang menggangu ketenangannya.

PERFECT MISSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang