PM - Dangerous Girl

3.2K 314 18
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Dangerous Girl adalah geng motor yang diketuai oleh Ayyara Asiya Oskan sejak ia berada di bangku kelas 3 SMP. Ia dipertemukan dengan Alana, Riana, serta inti DG yang lain itu setelah seseorang yang sangat dekat dengannya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

2019, Jakarta.

Di tengah jembatan yang sepi, gadis berseragam biru putih itu merenung sembari menatapi air sungai yang mengalir deras. Tatapannya kosong seperti tak punya harapan untuk ke depan.

Lagi-lagi air matanya kembali mengalir di pipi saat mengingat sahabatnya yang baru saja pulang ke rumah Tuhan.

"Lo jahat. Gue benci sama lo. Kenapa lo ninggalin gue, Manda!" Isak tangis gadis berseragam biru putih itu kembali terdengar.

Hiks. Gue benci lo.

"Lo kenapa nangis?" tanya seorang gadis yang sebaya dengannya. Terlihat dari tinggi badan yang hampir sama dengannya.

Gadis berpakaian casual itu duduk di samping Ayya.

"Ngapain lo duduk di sini?" tanya Ayya sinis. Ia mengelap air matanya sembari menatap Alana dengan pandangan yang tak enak.

Alana pun menoleh. "Emang nggak boleh?"

"Sok kenal, lo," cetus Ayya.

"Huaaa! Mama ...!" teriak gadis berambut panjang yang diurai itu.

"Eh, eh, ngapain lo tiba-tiba nangis?! Nanti gue disangkain ngapa-ngapain lo lagi," kata Ayya.

"Gue baru putus, gue diselingkuhin, huaaa!" Gadis itu kembali menangis setelah berucap.

"Dih, malah curhat," gumam Ayya yang masih bisa didengar oleh Alana.

"Lo jahat banget, sih! Gue nangis gak boleh, padahal dirinya sendiri juga nangis!" ucap Alana kesal. 

Ayya bergeming. Ia malas meladeni gadis yang tidak dikenal itu.

"Nama gue Alana," ujarnya seraya mengulurkan tangannya kepada Ayya.

Ayya menoleh ke gadis itu, lalu membalas uluran tangan Alana. "Ayya."

Setelah pertemuan pertama mereka, disitulah kedua gadis itu mulai berteman. Bermula dari bertukar nomor telepon, bermain di taman dan sirkuit balap motor. Mereka juga sangat merasa cocok saat tahu jika keduanya memiliki hobi yang sama, yaitu balap motor.

Setelah setahun lamanya berteman, Ayya mulai merasa jika Alana sedikit sama dengan Amanda. Meski Amanda, sahabat terbaiknya itu tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun.

Ayya dan Alana berada di sekolah yang berbeda, tapi mereka masih sering bermain dan membentuk geng motor yang beranggotakan 84 perempuan dan 1 laki-laki. Mereka membuat geng motor ini dengan teman-teman Alana juga. Antara lain, Aci, Nata dan Riana, selaku sepupu Alana. Serta Rezi, saudara kembar Alana yang berbeda sekolah dengan mereka semua.

Cukup lama mereka mengenal antara satu sama lain, pada akhirnya Ayya meminta bantuan kepada inti DG untuk melancarkan misinya demi menemukan pembunuh sahabatnya di Lentera High School. Inilah, secuplik kisah hingga akhirnya Ayya bisa tiba-tiba muncul di LHS beserta misi rahasianya.

Singkat cerita, Riana bersekolah di Perancis dua tahun lebih cepat dari mereka, dan ia mendapatkan gelar cumlaude. Untuk menyukseskan rencana Ayya, ia berniat menyamar menjadi guru di LHS. Jika Nata, sebenarnya ia adalah seorang pemalas. Sejak SMP ia home schooling dan tidak mempunyai teman. Maka dari itu, ia menyamar sebagai penjaga Warping karena hobinya memasak dan untuk mengisi waktunya yang tidak bermanfaat selama menganggur di rumah.

Kalau Alana dan Aci, mereka berdua memang sudah di LHS sejak kelas sepuluh. Tujuannya sama, yaitu menempuh pendidikan.

***

Setelah kejadian semalam, dua kubu itu kembali ke markas masing-masing tanpa adu jotos.

Meski Arthur, Biru dan yang lain sangat kesal dengan perlakuan Ayya, tapi mereka tak sanggup jika benar-benar harus bermain tangan dengan seorang perempuan.

Arthur memberi isyarat kepada seluruh anggotanya untuk kembali pulang tanpa menghiraukan lagi Dangerous Girl. Begitupun dengan Ayya, ia sama sekali tidak ingin bermain tangan dengan anak-anak Aroxer.

Arthur benar-benar bingung dibuatnya. Selain memikirkan semua hal yang telah terjadi, ia juga memikirkan bahwa hubungannya dengan Ayya selama ini bukan hubungan yang benar-benar ia idamkan. Ayya, hanya menaruh dendam di hatinya, bukan perasaan. Apakah ini sebuah karma untuknya? Jika iya, maka dirinya sekarang sudah sadar.

Sedangkan Biru, ia tidak lagi bisa berpikir. Ia sama sekali tidak ingat siapa Ayya. Namun, ia ingat dengan seseorang yang kemungkinan besar seseorang itu ada sangkut pautnya dengan Ayya. Hal ini sungguh rumit. Hubungan Arthur pasti terancam. Tapi yang diherankan, mengapa dirinya dan Tara disangkut pautkan jika dendam Ayya itu kepada Arthur? Apakah dendamnya itu juga tertuju kepadanya?

***

"Kerjakan halaman 105, yang sudah boleh pulang," ujar Bu Riana. Guru muda yang cantik itu, kini tengah mengajar di kelas Arthur and the gang.

"Dih, nyuruh-nyuruh," cibir Bigel.

"Udah, buruan kerjain," kata Tara.

"Males banget, ngerjain tugas dari guru abal-abal."

"Lo milih ngerjain terus pulang, apa ngomel-ngomel tapi gak bisa pulang?" tanya Tara sedikit kesal.

Bigel mencebikkan bibirnya, kemudian mengambil bukunya untuk mengerjakan tugas dari Bu Riana.

Usai mengerjakan tugasnya, Arthur langsung beranjak dari kursi dan berjalan ke depan guna mengumpulkan tugas.

"Udah?" Arthur mengangguk.

"Pinter banget. Jangan nakal-nakal lagi ya, Nak," ucap Bu Riana diakhiri dengan senyuman manis.

Cowok itu tidak menghiraukan Riana, ia kembali ke mejanya, mengambil tasnya dan langsung keluar dari kelas tanpa menghiraukan teman-temannya juga. Ia lelah, ia ingin pulang dan melahap masakan bundanya.

Arthur berjalan gontai melewati koridor kelas dua belas, lalu lapangan outdoor dan berakhir di parkiran.

Sebelum ia memasangkan helm-nya ke kepala, tiba-tiba suara gadis yang ia kenal terdengar di telinganya.

"Hai, Sayang!"

.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!

.
.
.
.
.

Janlupa follow ig @evaathalib & @ofc.aroxer

PERFECT MISSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang