PM - Bolos

4.1K 408 67
                                    

HAPPY READING!

.
.
.
.
.

Setelah menerima paket teror pukul 2 malam itu, anggota-anggota Aroxer kembali tidur dan bangun subuh untuk pulang ke rumah masing-masing  karena mereka semua harus sekolah.

Inti Aroxer semua masuk sekolah kecuali Biru. Entah cowok itu pergi ke mana. Dikirimi pesan pun cowok angkuh itu tidak membalas. Benar-benar membuat teman-temannya cemas.

"Baik anak-anak, sekian pelajaran kita hari ini. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ujar Bu Inaya, selaku guru ekonomi di LHS.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab seluruh siswa di dalam kelas.

"Warping, yok?" ajak Bigel. Tara mengangguk setuju.

"Duluan, gue mau ke Ayya dulu," sahut Arthur.

"Lo, Chen?" tanya Bigel.

"Toilet." Chenno melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Duluan ye, Thur," pamitnya. Arthur mengangguk singkat karena fokus dengan ponselnya.

Ayyang

Di mana?

Mau ke kantin

Oke


Arthur memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana abu-abunya, lalu melangkahkan kakinya menuju kantin.

Sesampainya di kantin yang ramai dengan orang itu. Akhirnya ia bertemu dengan cewek yang ia cari.

"Ayya!" panggilnya. Cowok itu berjalan pelan menuju sang pacar. Ya, karena kakinya masih sakit dan pincang.

Sang pemilik nama pun menoleh ke sumber suara.

"Kenapa?" tanya Ayya.

"Ke Warping, yuk?" ajak Arthur.

"Warping?" tanya Ayya heran.

"Iya, yuk!" Dengan sarkas Arthur menggandeng tangan Ayya di depan siswa-siswi LHS.

Banyak yang bisik-bisik tentang hubungan yang mereka baru jalani. Ada juga yang iri dan dengki melihat Ayya dapat berpacaran dengan Arthur, most wanted school plus biang onar di LHS.

"Lah, kok gue ditinggalin?" monolog Alana yang baru saja kembali dari stand minuman.

"Ayo sama aku," ujar seorang cowok yang tiba-tiba berbicara di samping Alana.

Sontak gadis itu melonjak kaget. "Ih, kaget tau!"

Cowok berkulit putih dengan kumis tipis itu membuat senyuman yang tercetak di bibirnya terlihat semakin manis.

Tanpa ba-bi-bu. Chenno merangkul pundak Alana dan menggiringnya ke Warping.

Sesampainya di Warping, Bigel, Tara dan Arthur kaget melihat Chenno yang merangkul Alana.

"Bentar-bentar, mata gue gak salah, kan?" tanya Bigel seraya mengucek kedua matanya.

Chenno tak menghiraukan sorotan dari teman-temannya. Ia  berbisik kepada Alana agar gadis itu memesan makanan ke Nata, penjaga Warping. Gadis itu menyetujuinya.

"Chen, lo ada apa sama Alana?" tanya Tara dengan wajah keponya.

"Pacaran," singkat Chenno. Ia menatap datar wajah teman-temannya.

"Sumpah?! Anjirlah, populasi cewek cakep makin turun ...!" sahut Bigel dengan wajah histerisnya.

"Makanya, cari cewek," celetuk Ayya tiba-tiba.

PERFECT MISSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang