" Kak Hesa! Liat tas gue gak?! "
" Kak Hesa! Liat sepatu Juna enggak?! "
" Kak Hesa! Sean bawa snack snack ini ya! "
" Kak Hesa! Handphone gue tadi di taruh dimana ya?! "
" Kak Hesa bantu dedek caliin jaket yang cocok! "
" Kak Hesa liat snack gue di ambil Sean! "
Heeseung menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil memijat pelipisnya lelah, ah ayolah jam saja baru menunjukkan pukul 4 pagi tapi suara ke enam adiknya sudah terdengar di segala penjuru rumah mereka. Sebenarnya ini telah biasa, hanya saja sekarang mereka bukan sibuk untuk menyiapkan keperluan sebelum sekolah maupun Jungwon yang ingin homeschooling, melainkan menyiapkan keperluan untuk camping.
Dua minggu yang lalu, setelah Jasuke selesai ulangan tengah semester, sekolah mereka akan mengadakan camping, seluruh keluarga boleh di ajak, begitupun dengan SMA Ni-ki dan SMP Sunoo. Karena ketiga sekolah mereka tetap berada di bawah pimpinan satu cabang walaupun berbeda wilayah. Sayangnya setelah di bujuk 1000 kata mutiara oleh adik adiknya termasuk Jungwon yang ikut ikutan, Heeseung tetap teguh dengan pendiriannya. Menolak keras mereka ikut camping sekolah dengan beberapa alasan, yaitu akan susah jika Jungwon tiba tiba collapse dan mode little Sunghoon yang tiba tiba kumat, naik bus sempit sempitan dan banyak kegiatan yang akan berbahaya di dalam hutan sana.
Adik adiknya marah? Tentu, tapi Heeseung tidak perduli. Dia membiarkan mereka ngambek dengannya berhari hari sampai tiga hari berlalu keenamnya sudah tak tahan dan kembali memerlukan dirinya. Menangis sambil terus bergumam minta maaf, Heeseung yang tidak tega pun tiba tiba mendapatkan ide yang brilian, pas sekali kuliahnya sedang tidak padat sehingga ia memutuskan untuk merencanakan camping sendiri. Dengan menaiki mobil pribadi dan tidak berdesak desakan, Heeseung rasa itu sangat aman untuk adik adiknya.
Dan sampailah hari ini, hari dimana mereka akan melakukan camping di atas gunung yang telah Heeseung tentukan, gunung di pinggiran kota yang tidak berbahaya, tidak curam, juga memang telah menjadi tempat wisata berkemah favorit di kota ini.
Packing juga sudah mereka lakukan kemarin, sekarang hanya mengurus hal hal kecil yang tersisa, misalnya seperti Jake dan Ni-ki yang sibuk mencari sepatu serta handphone mereka yang lupa di letak dimana kemarin malam ketika sibuk mengemasi pakaian.
Mata Heeseung menelisik sekitar hingga atensinya jatuh pada bawah laci, " KENZY ITU HANDPHONEMU ADA DI KOLONG LACI, AMBIL SEBELUM KAKAK BUANG DARI LANTAI DUA INI! " Pekiknya.
Tanpa memakan waktu 1 menit, dari tangga terlihat Ni-ki berlari naik tergesa gesa dan menuju laci yang Heeseung tunjukkan dengan isyarat mata. Saat sudah meraba raba bawah laci dan telah memegang benda pipih teman hidupnya itu, langsung saja ia cengengesan menatap Heeseung, " Makasih kak Hesa, luv yu 1 triliun. " Dan berlari lagi ke lantai satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
FanfictionTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.