Tujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Udah kak Hesa bilang gak usah ikut acara coret coret baju! " Pekik Heeseung ketika membuka pintu sudah di kejutkan dengan penampilan Jay dan Jake yang kacau, baju mereka penuh tulis tulisan dari cat warna warni, khas kalau anak SMA kelulusan. Sebenarnya banyak juga sekolah yang tidak menerapkan seperti itu, tetapi entah kenapa SMA Jay, Jake dan Ni-ki ini masih memperbolehkan murid murid nya.
Heeseung membolak-balikkan badan Jay dan Jake, rata rata coretan nya berupa kalimat kalimat yang menyatakan cinta dan bentuk love dimana mana, fans kedua adiknya ini memang banyak sekali, tetapi tetap saja itu menurut Heeseung terlalu lebay.
" Kalo udah gini baju kalian gak bisa di warisin sama Kenzy, Sean, dan Juan nanti! "
" Yey! Berarti gua naik kelas nanti dapet seragam baru bukan bekasan lagi! " Girang Ni-ki yang sedaritadi berada di belakang Jay dan Jake.
" Itu kenapa lengan seragam kamu juga merah merah?! " Ujar Heeseung mendekati Ni-ki, ternyata benar seragam Ni-ki juga terdapat cat.
" Kamu masih kelas 11 kok bisa gabung sama acara kelas 12?! "
" Hayolo.. Hayoloo... " Jay dan Jake tertawa melihat wajah panik Ni-ki yang bingung ingin menjawab apa, karena Ni-ki juga terus diam, Heeseung pun menjewer telinganya dan menyuruhnya masuk.
" Aduh kak Hesa sakit! "
" Siapa suruh jadi bandel?! "
***
" Bentuk ketiganya apa coba? " Uji Sunoo yang sejak tadi mengawasi Jungwon dalam mengerjakan tugas rumahnya, karena Sunoo kelas akhir di SMP mulai sekarang ia sudah libur, sudah lulus, 2 bulan benar benar free sebelum lanjut ke SMA, memang sangat tidak terasa, Jay dan Jake akan kuliah, ia akan SMA, Heeseung pun akan melanjutkan pendidikan S2 sebelum menjadi seorang dokter bedah impiannya, Yeonjun bahkan sudah mengajukan Heeseung untuk di pekerjakan di rumah sakitnya dan semua itu Eunha yang menanggung, Eunha berjanji untuk membiayai keenam anaknya itu sampai pendidikan mereka selesai semua, dengan tetap memperbolehkan Heeseung membuka usaha online seperti itu.
" Juan gatau... " Lirih Jungwon mencoba berpikir keras, dari cerita Sunoo mengatakan bahwa Jungwon itu pintar, jadi ia bertekad dari sekarang untuk tetap bisa mempertahankan prestasinya walaupun semua ingatannya telah menghilang.
" Drunk, tulis. "
" Heum! "
Beberapa menit akhirnya tugas Jungwon selesai, ia pun melempar tubuhnya ke kasur Hoonie. Ya, dia dan Sunoo mengerjakan tugas barusan di kamar Sunghoon. Karena menurut Jungwon, kamar ini lebih nyaman daripada kamarnya yang lebih di dominasi bau obat obatan, Heeseung bilang ia akan membuang obat obatan yang tidak Jungwon perlukan lagi itu, hanya saja belum sempat, sehingga untuk sementara Jungwon akan tidur di kamar Sunghoon, daripada kamar ini kosong.
" Kak Sean mau kemana? Kak Sean gamau temenin Juan? " Tanya Jungwon melihat Sunoo ingin berjalan ke arah pintu.
" Adek mau di temenin? " Juan mengangguk dan menarik Sunoo untuk ikut berbaring dengannya.
