Jungwon berjalan melewati lorong lorong rumah sakit. Benar sekali, ia belum di perbolehkan pulang sejak kemarin tetapi Jungwon sudah di perbolehkan untuk keluar dari ruang rawat sekedar menghirup udara segar dari oksigen yang di hasilkan pepohonan rindang dari kedua taman rumah sakit, taman di bagian depan dan belakang.
Mengingat sekarang juga masih pagi hari, Jungwon jadi merasa bosan sebab seluruh kakak kakaknya itu sekolah, termasuk Heeseung yang semakin sibuk di kampus nya sebelum persiapan untuk menulis skripsi tiba. Dan Yeonjun, dokter muda yang merupakan teman kakaknya itu juga sibuk dengan pasien lain yang harus ia tangani sehingga ia tidak memiliki waktu menemani Jungwon. Tapi sesuai perintah Heeseung sebelumnya, Jungwon sudah memberitahu Yeonjun lewat chat kalau ia akan berjalan jalan sebentar ke taman depan rumah sakit. Supaya Yeonjun tidak panik semisalnya ketika mengecek ke kamar Jungwon, Jungwon nya tidak ada.
" Mau es ihh.. " Gumam Jungwon mencebikkan bibirnya melihat penjual ice cream di depan pintu masuk rumah sakit yang banyak di kerubuni oleh anak anak kecil yang memakai baju rumah sakit bersama ibu mereka. Enak sekali, coba saja Heeseung, pasti sang kakak selalu mengatakan tidak dan tidak setiap Jungwon meminta ice cream.
Bahkan Heeseung pun sengaja tidak memberikan Jungwon uang saku karena takut jika sang adik nanti akan keluar dari kamarnya seperti sekarang, malah jajan sembarangan ke kantin rumah sakit.
" Ish tau ah Juan malah sama kak Hesa! Coba aja nti kalo suluh Juan num obat, gak mau pokoknya! " Oceh Jungwon sambil berjalan menjauh agar tidak melihat penjual ice cream tadi, bikin selera saja.
Dan karena terus mengoceh Jungwon sampai tidak melihat arah depan, membuat tubuhnya hampir saja terjatuh ke depan ketika kakinya seperti menabrak suatu benda keras.
" Akh! " Pekik Jungwon menekuk kaki sebelah kanan nya itu dan mengusap usapnya.
Matanya pun menoleh sedikit ke bawah di mana ternyata kakinya menyenggol pijakan sebuah kursi roda yang sedang di duduki oleh seorang lelaki.
" Ma-maaf.. " Lirih lelaki yang terlihat sepertinya hampir seumuran dengan Jungwon itu terbata.
" Gak, bukan salah kamu kok, aku jalannya gak pake lihat lihat jadi nablak kulsi loda kamu, jadinya aku yang halus minta maaf, maaf ya.. " Ucap Jungwon bersalah membuat lelaki itu tersenyum manis, pipinya tembam sepertinya! Jungwon jadi ingin mencubitinya seperti kakak kakaknya sering mencubitinya.
" Suala kamu lucuu.. " Ujarnya membuat dahi Jungwon berkerut sebentar kemudian Jungwon pun langsung melompat kegirangan,
" Kamu cadel juga!! Suala kamu lucu hish! " Jungwon menghentak hentakkan kakinya gemas.
Baru pertama kali ini ia bertemu dengan seseorang yang sama sama cadel huruf 'R' sepertinya, ternyata kalau di dengar, suara cadel itu begitu lucu, pantas saja kakak kakaknya selalu bilang bahwa mereka tidak rela semisalnya nanti Jungwon sudah bisa berbicara huruf 'R' dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
FanfictionTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.