" Dedek... " Gumam Jay menyentuh kaca yang membatasi mereka dan juga Jungwon, yang sekarang terbaring lemah di brankar ICU dengan banyak alat medis yang tertempel di badannya serta selang besar yang berada di mulutnya. Suara dari patient monitor memenuhi ruangan dengan aroma obat obatan yang menyeruak kemana mana itu, Jungwon masih belum melewati masa koma nya walaupun telah mendapatkan operasi di bagian kepalanya.
" Abang.. " Sunoo meremat telapak tangan Jay dan Ni-ki yang sedaritadi ia genggam.
Jay dan Ni-ki langsung menatap Sunoo yang lagi lagi mengeluarkan air mata begitu deras, adik mereka itu menggeleng seakan mengode bahwa ia tak sanggup lagi melihat Jungwon. Karena kasihan, Ni-ki dan Jay memutuskan untuk keluar membawa Sunoo.
Sesampainya di luar Ni-ki langsung memeluk Sunoo, Ni-ki benar benar tidak ada semangat lagi sekarang, Jungwon yang koma, Sunghoon yang di rawat karena mengalami syok dan anemia nya kembali kambuh, serta Sunoo yang terus menerus menangis melihat Jungwon. Jika boleh jujur, Ni-ki sudah tidak sanggup, keluarga mereka yang penuh kebahagiaan dan tawa belum kembali sepenuhnya setelah hal buruk yang menimpa Sunghoon, tetapi sekarang kembali di landa masalah dan parahnya lagi menyangkut si bungsu yang memang kesehatannya dari dulu tidaklah sebaik kesehatan mereka semua.
" Sean jangan nangis terus, nanti keadaan lo ikut drop kayak kak Zhi... " Ujar Taki yang masih berada di sini untuk menemani Sunoo, bahkan tadi orang tua nya pun sempat datang juga, hanya saja sekarang telah pergi kembali karena kesibukan pekerjaan mereka.
" Betul, ini sudah sore, bagaimana kalian berempat termasuk Taki ikut tante sama Harua untuk makan sore dulu? Biar mereka yang menjaga Juan. " Ibu Harus menunjuk beberapa art nya yang ikut kemari.
" Gak usah tante, maksudnya... Sean sama Kenzy aja yang ikut tante, Tian mau jaga Juan sendiri, Tian juga belum terlalu lapar kok. " Tolak Jay lembut.
Ni-ki memukul pundak Jay, " Perut lo bunyi tadi! "
" Nah, udah, ikut aja Tian, kalian harus sedikit tenangkan pikiran kalian juga. Biar nanti makanan untuk Juna, Zhi, dan Hesa kita bungkus supaya mereka makan di sini, ya? "
Karena perutnya juga tidak bisa di ajak kompromi lagi, akhirnya Jay mengangguk. Ia tidak mungkin menolak atas segala kebaikan ibu Harua yang rela tidak bekerja lebih dulu karena ingin menemani mereka, juga ayah Harua yang telah membayar segala biaya rumah sakit Jungwon.
Jay, Sunoo dan Ni-ki hanya dapat berdoa semoga kabar tentang kesehatan Jungwon tidak terlalu buruk, yang sekarang Heeseung pergi adalah untuk mendengarkan itu dari Yeonjun selaku dokternya. Walaupun mereka tahu, jika Yeonjun sudah tidak mau mengatakan keadaan terkini soal Jungwon di depan mereka semua, berarti ini adalah hal yang serius.
***
" Duduk dulu, hes. " Titah Yeonjun dan Heeseung segera duduk dengan wajah lesu nya.
" Papa sama mama kalian sudah tahu? " Heeseung menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
Fiksi PenggemarTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.