Tujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Dah bang, dek. " Sunoo dan Ni-ki melambaikan tangan mereka kepada Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, dan Jungwon sebelum mobil yang di tumpangi kelima orang itu melaju pergi. Berjalan beriringan memasuki area sekolah super luas yang di sebelah kiri terdapat gedung panjang bertuliskan SMA dan gedung sebelah kanan adalah gedung SMP.
" Kok lo bukannya ke kelas lo sih?! " Kesal Sunoo pada Ni-ki yang malah mengikuti langkahnya masuk ke halaman gedung SMP.
" Gue mau mampir ke kantin belakang kelas lo, makanannya lebih enak daripada kantin gue heheh. " Sunoo sedikit menjijit lalu menjitak dahi sang kakak, " Sebelum sekolah tadi lo itu makan sereal sama susu ya bodoh, tuh makanan masuk kemana?! Baru juga datang lo udah mau jajan! "
Sunoo menggeleng gelengkan kepalanya dan mempercepat langkahnya meninggalkan Ni-ki. Memang benar, sebelum mereka pergi ini Heeseung sudah memberikan sereal dan susu sebagai sarapan pagi, dasar perut Ni-ki nya saja yang tidak kenyang kenyang padahal yang Heeseung masak itu dalam porsi besar.
Dan saat berangkat tadi mereka menaiki mobil yang bisa bermuatan 9 orang, sehingga tidak bersempit sempitan walau mereka 7 orang sekaligus naik. Jay, Jake, dan Sunghoon tentunya ingin pergi ke SMA mereka setelah kemarin semuanya seharian beristirahat penuh selesai camping.
Lalu untuk Heeseung dan Jungwon, keduanya ingin pergi ke rumah sakit. Heeseung mendapatkan tugas praktek di sana dan menyuruh Jungwon ikut daripada sang adik sendirian di rumah. Sekalian check up secara langsung karena sudah cukup lama Jungwon hanya melakukan pengobatan mandiri di rumah dengan Heeseung, mengingat ia juga sempat collapse saat hari terakhir camping kemarin dan demam tinggi karena masuk angin saat perjalanan pulang mereka.
" Punya kakak kayak orang cacingan. " Mulut Sunoo terus menerus mendumel sambil menaruh tasnya di bangku urutan nomor dua paling ujung di kelasnya.
" Apaan sih kak sean pagi pagi udah ngomel ajaa. " Sahut teman yang lebih muda di belakang tempat duduknya, panggil saja Taki.
" Tau deh ki, gue udah badmood gara gara si titan. " Balas Sunoo menelungkupkan wajahnya di meja Taki. Dari seluruh siswa di kelas 9D ini Sunoo bisa di bilang paling akrab dengan Taki seorang. Bahkan Taki sudah sering bermain ke rumahnya jika ada waktu kosong.
" Kak Kenzy? "
" Siapa lagi memangnya kalo bukan dia? " Sunoo memutar bola matanya malas, " Oh ya, kemarin ada pr nggak? Gue lupa nanya sama lu, gimana dongg..!? "
" Banyak malah pr nya, Taki aja udah kok spam kak Sean tapi kak Sean nya nggak bales bales pesan Taki huuh.. "
Sunoo langsung panik, " Mtk sama fisika ada tugasnya juga?! "
" Ada lah. "
" Mampus! " Sunoo mengebrak meja sampai seisi kelas melihatnya, tapi masa bodo dengan itu semua Sunoo memilih langsung mengeluarkan buku tulisnya dan kembali memutar kursi agar berhadapan dengan Taki, " Liat dong ki hehe... Boleh kan ya? "
