••34 ;Diary

1.5K 135 28
                                    

Jungwon menutup wajahnya dengan boneka penguin milik Sunghoon yang ia bawa, terlalu bosan bercampur kesal mendengar penuturan wali kelas Jay, Jake, dan Sunghoon yang datang ke rumah sakit ini bersama kepala sekolah untuk membahas kejadian buruk ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon menutup wajahnya dengan boneka penguin milik Sunghoon yang ia bawa, terlalu bosan bercampur kesal mendengar penuturan wali kelas Jay, Jake, dan Sunghoon yang datang ke rumah sakit ini bersama kepala sekolah untuk membahas kejadian buruk yang menimpa Sunghoon, tetapi sekarang mereka malah sibuk mengatakan berkali kali kepada Heeseung untuk tidak membawa masalah ini ke pihak polisi yang bisa mencoreng nama sekolah.

" Bu, bisa biarkan saya berbicara sebentar? " Tanya Heeseung tegas dengan wajah datarnya. Ia juga bisa kesal karena sedaritadi ia tidak di berikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya oleh kepala sekolah itu.

Dia dan Jungwon rela untuk pergi meninggalkan IGD menuju cafetarian rumah sakit hanya untuk menemui kedua orang yang kembali datang sore ini setelah tadi siang sempat izin untuk pulang sebentar ke sekolah dan membicarakan hal ini kepada guru guru lain. Dan bukannya memberikan kabar baik misalnya mereka yang telah menemukan pelaku yang membully Sunghoon, mereka malah terlihat ketakutan kalau Heeseung akan melaporkan ini ke pihak polisi.

Ayolah, keadaan Heeseung masih terlalu kalut dengan kondisi Sunghoon yang baru melewati masa koma nya, tetapi mereka berdua ini malah menguji kesabaran.

" Maaf kalau saya terkesan tidak sopan. Tapi bisakah ibu renungkan? Adik saya sampai koma akibat kejadian ini, bagaimana semisalnya tadi nasib baik tidak berpihak padanya? Ibu bisa bukan membayangkan apa yang akan terjadi? Saya ke sini berharap ibu sudah menemukan pelaku nya dan memberitahunya pada saya, bukan mengharapkan segala bujukan ibu agar saya tidak memperpanjang masalah ini. " Heeseung menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya.

" Baiklah, anggap saja saya tidak akan melaporkan hal ini ke polisi. Karena saya juga masih memiliki rasa empati kepada anak yang berada di bawah umur yang belum pantas mendapat hukum hukuman yang berat. Tapi apa salahnya jika saya dapat mengetahui pelaku yang membully adik saya sampai separah ini? Ibu tadi telah melihat kan? Nyawa adik saya hampir melayang bu, wajahnya rusak, begitupun luka parah di sekujur badan nya, belum lagi trauma nya nanti! Saya bisa menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan kepada keluarga pelaku jika ia telah di temukan. Jadi tolong, sebagai pihak sekolah saya meminta bantuan kepada kalian, kalau sekolah ini terdapat murid murid yang berkelakuan bejat, apa tidak seharusnya dia yang di keluarkan? Saya rasa, Zhxyln bukanlah tipe orang yang suka mencari ulah pada orang orang di luar saudara nya, jadi mustahil jika orang membully nya karena dia yang membuat masalah terlebih dahulu. "

Jungwon mengusap usap punggung Heeseung yang tampak tersulut emosi dari cara berbicaranya, " Kak Hesa, kita balik aja ayo siapa tau doktel nya udah kelual.. "

Heeseung mengangguk kemudian berdiri bersama Jungwon, " Terimakasih telah membuang buang waktu saya, permisi. "

Heeseung berjalan pergi terlebih dahulu, Jungwon sebelum menyusul sang kakak juga menoleh ke arah dua wanita itu, " Kalo uwon jadi jaksa uwon bakal tuntut sekolah nya kalena ada tukang bully sampai buat kak Zhi telluka! Wu! "

𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang