" Kantin cok! " Pekik Jay dan Sunghoon karena melihat Jake masih saja sibuk mempelajari hitungan fisika yang baru mereka pelajari barusan. Jake memang seperti ini orangnya, ia berprinsip harus benar benar mengerti dulu lalu mencoba membuat soal sendiri dan menjawabnya, kemudian menanyakannya kepada guru yang tentu sangat senang melihat Jake ingin mencoba dan kalau guru mengatakan benar barulah Jake lega. Dan kalau guru mengatakan salah, Jake akan terus mencobanya.
Jay dan Sunghoon? Muak, melihat angka saja mereka membencinya, apalagi menghitung hitungnya. Tetapi mereka juga berhasil mendapat ranking tinggi walaupun tidak menjadi juara 1 seperti Jake tentunya karena memiliki keahlian di pelajaran lain. Contohnya seperti Jay yang menyukai pelajaran biologi serta olahraga dan Sunghoon yang menyukai pelajaran ilmu pengetahuan sosial terutama mengenai sejarah sejarah pada masa lampau. Ingat, setiap orang memiliki keahlian di bidangnya masing masing.
" Junn, ayolahh jun, gue mau beli roti bakar selai blueberry itu nanti keburu habis! " Rengek Sunghoon menarik narik lengan Jake. Sebenarnya bisa saja ia dan Jay saja yang pergi ke kantin, tapi karena mereka ini dari kecil selalu bertiga kemanapun dan di manapun bak perangko, jadi mereka tidak bisa meninggalkan satu sama lain hanya karena alasan lapar ingin ke kantin sekolah.
" Iya cok, buru lahhh..! " Sekarang Jay pun ikut ikutan.
Jake yang sudah pusing memutar bola matanya malas, dia berdiri untuk memundurkan sedikit kursinya agar bisa berjongkok menghadap laci meja dan tiba tiba ia mengeluarkan tiga kotak bekal yang membuat Jay maupun Sunghoon terdiam.
" Dari kak Hesa, katanya gak usah jajan sembarangan. " Ucap Jake mendorong dua kotak bekal untuk Jay dan Sunghoon. Sementara dia langsung membuka kotak bekalnya dan memakannya santai.
" Apaan bekal kek masih jadi bocil kayak Sean sama Kenzy aja gua, males ah. " Tolak Jay membuat Jake menatapnya tajam,
" Terserah, kalo mau di omelin kak Hesa. "
" Yahhh, tapi gue mau beli roti bakar.. " Sunghoon terus mengeluh membuat Jake menghela nafas panjang,
" Tian, mending lo anterin aja dah dia dulu ke kantin beli roti bakar kalo lo mau jajan juga terserah, asal bekal ini kalian makan pas istirahat kedua supaya nanti pulang kak Hesa cek kalau habis dia gak ngomel. " Saran Heeseung di angguki Sunghoon semangat.
Sunghoon pun segera menyeret Jay keluar tetapi lagi lagi terhambat karena Jay tidak ingin berjalan. Walaupun tampak seperti menyeret, biasanya juga itu karena Jay melemaskan badannya, kalau tidak mana mungkin Sunghoon kuat menyeret tubuh nya.
" Lo kaga mau ikut ke kantin? " Tanya Jay di balas gelengan saja oleh Jake karena mulutnya penuh dengan nasi.
" Yaudah kalo gitu gua ke kantin dulu ama Zhi. " Jay akhirnya berjalan dengan posisi bergantian, yaitu dia yang menyeret Sunghoon agar mereka tidak lambat sampai ke kantin sebelum bel masuk berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
FanfictionTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.