Pria yang memakai jaket kulit dengan dalaman sebuah kaos turtleneck berwarna putih itu memandang langit langit malam yang sekarang tampak cerah. Bintang bintang bertaburan dan bulan pun timbul membanggakan diri dari awan awan.
Sekarang tepat setengah jam ia sudah ada di sini, membiarkan udara sejuk malam hari menusuk badannya. Sesekalipun ia mengeratkan jaketnya karena merasa dingin, akan tetapi belum ada tanda tanda ia akan pulang dari rooftop gedung tak terpakai di tengah kota ini, yang bisa menampilkan pemandangan kota yang sangat indah untuk menghilangkan rasa stres.
Beberapa menit keheningan masih menyelimuti sekitarnya, sebelum akhirnya tangannya merogoh saku celananya untuk mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya, mengambil suatu benda yang berbentuk tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek.
Benda terlarang, apalagi jika bukan rokok.
Jay mengambil korek di saku jaketnya, menyalakan rokok itu dan mulai menghisapnya menimbulkan gempulan asap yang keluar dari hidungnya berulang ulang kali.
" Untung dia ga berhasil ngikutin gua. " Gumam Jay menatap ke jalanan di bawah sana, yang begitu tampak tinggi karena rooftop ini terletak di lantai lima gedung.
Dan yang Jay maksud 'dia' adalah Jake. Jay tau Jake mengikutinya saat ia pergi dari rumah maka dari itu Jay semakin melajukan kecepatan motornya dan menyalip kendaraan kendaraan lain sehingga Jay akhirnya dapat bernafas lega ketika ia sudah cukup jauh mengendarai motornya, motor Jake tidak lagi terlihat. Anak itu kehilangan jejaknya dan Jay pun leluasa untuk menyendiri.
Termasuk kegiatan menghisap rokoknya ini, kalau Jake melihat Jay yakin ia akan mendapat hukuman dari Heeseung. Entah uang jajan yang di potong, di omel sampai nanti mereka berdua berujung adu mulut, atau bahkan perang dingin hingga berminggu minggu.
Jay tau karena hal itu pernah terjadi padanya dan Heeseung ketika ia ketahuan pertama kali mencoba rokok. Kejadiannya sudah sekitar 3 tahun yang lalu, dan sekarang Jay memberanikan diri untuk merokok kedua kalinya, itupun karena keadaan pikirannya sekarang begitu kacau, kalau tidak Jay juga tidak ingin melanggar peraturan Heeseung.
Memerlukan waktu berpuluh puluh menit batang rokok di apitan kedua jari Jay habis, setelah itu Jay membuang putung yang tersisa sangat kecil asal dan membaringkan badannya di lantai rooftop. Terserah jaketnya nanti akan kotor karena lantai ini sangat berdebu, Jay memilih untuk memejamkan matanya dan mengingat kejadian berapa tahun yang lalu, tepat ketika ia kelas 10.
Flashback
Hari ini adalah bulan ketiga bagi Jay, Jake dan Sunghoon yang baru masuk SMA. Sejauh ini semuanya berjalan lancar, hanya Jake saja yang masih anak baru tapi sudah di pilih untuk ikut kompetisi cerdas cermat lah, apalah, sehingga Jay dan Sunghoon jadi jarang memiliki waktu di sekolah sama Jake akibat anak itu selalu di panggil ke ruang guru dan ikut pelajaran tambahan dengan guru secara khusus.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
FanfictionTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.