" Kurang tusuk lidi ini.. " Gumam Heeseung menatap kresek kresek yang ia bawa sudah cukup banyak, kurang lebih berjumlah 5 buah dengan isi yang tampak penuh semua.
Dengan langkah lebar kaki Heeseung berjalan sembari matanya yang menatap satu persatu toko yang berada di sisi kanan kirinya. Ia cukup tergesa karena sekarang sudah pukul 8 malam, salahkan saja dosen nya yang memberikan banyak sekali tugas belum lagi Heeseung harus mengantarkan dua temannya yang tidak membawa kendaraan, sebenarnya bisa saja mereka menelfon orang tua mereka untuk menjemput tapi memang dasarnya mereka tidak mau dan gengsi di lihat mahasiswa lain karena di antar jemput, berakhir lah Heeseung mempersilahkan saja saat mereka memohon kepadanya agar mendapat tebengan.
" Nah itu! " Heeseung berlari masuk ke salah satu toko kecil yang terlihat menjual peralatan peralatan untuk memanggang, seperti arang, tusuk lidi, minyak dan sebagainya.
" Saya beli tusuk lidinya 5 ikat nya ya, pak. " Ujar Heeseung di angguki oleh pelayan toko sebelum akhirnya ia keluar setelah mendapatkan barang terakhir yang ia inginkan itu dan membayarnya.
" Baiklah, waktunya pulang. "
Ketika Heeseung telah sampai di area parkiran, ia membuka bagasi untuk memasukkan seluruh barang belanjaannya yang banyak itu.
Jangan heran kenapa malam malam seperti ini masih ada pasar yang buka bahkan ramai pengunjung, tentunya karena ini malam akhir tahun. Pedagang pedagang di sana juga sengaja hanya menjual bahan makanan yang sekira akan orang cari untuk merayakan malam tahun baru. Seperti Heeseung inilah contohnya, walaupun ia pulang lama ia tetap tidak lupa untuk merayakan tahun baru bersama adik adiknya di rumah.
Singkat cerita, dalam waktu kurang lebih 15 menit mobil Heeseung melaju. Heeseung langsung memberhentikannya ketika telah memasuki pekarangan rumah mereka.
Rumah tampak sepi, apa adik adiknya kecewa dengannya dan berpikir Heeseung melupakan malam tahun baru yang biasanya selalu mereka rayakan bersama untuk bakar bakar berbagai makanan juga merebus kacang kesukaan mereka semua?
Oh ya, tadi siang juga Heeseung di telefon oleh Jay kalau mereka telah berhasil membujuk dan menjemput Jungwon pulang dari rumah sakit, tapi kenapa sekarang malah sepi biasanya Jungwon yang akan menjadi orang paling heboh jika ingat ini malam penghujung tahun.
Tanpa banyak pikir panjang lagi, Heeseung memilih untuk membawa dua kresek dulu, bersiap membuka pintu dengan kunci cadangan tetapi pintu ternyata tak di kunci.
Melihat lampu ruang tamu dan tengah masih hidup Heeseung yakin adik adiknya belum tidur, tetapi karena khawatir Heeseung sedikit berlari kecil untuk masuk dan bukannya mendapatkan pemandangan yang menyenangkan ketika kakinya menginjak lantai dapur dan melihat semua adik adiknya di sana, mereka malah sedang terlihat santai menyantap mie bersama di meja, termasuk Jungwon.
Heeseung meletakkan kresek yang ia bawa cukup keras ke atas meja kecil di samping pintu dapur, hal itu sontak berhasil menarik atensi adik adiknya yang tadinya asik memakan mie sambil bercanda langsung tersedak bersamaan dan terdiam membeku melihat keberadaan Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
FanfictionTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.